Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2017, 23:37 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Pebalap asal Amerika Serikat, Nicky Hayden, meninggal dunia dengan usia 35 tahun pada Senin (22/5/2017) atau lima hari setelah dirinya terlibat kecelakaan berat.

Rumah Sakit Maurizio Bufalini, tempat di mana Hayden dirawat, mengonfirmasi kepergian pria berjulukan The Kentucky Kid tersebut.

Sebelumnya atau pekan lalu, rumah sakit yang terletak di Cesena, Italia, itu juga sempat mewartakan kerusakan otak dan luka traumatis yang dialami Hayden.

Hal itu dipicu oleh kecelakaan yang melibatkan Hayden di sebelah selatan daerah Rimini, Italia. Sang juara dunia MotoGP 2006 ditabrak mobil saat berlatih sepeda di Riccione-Tavoleto, sebelah selatan daerah Rimini, Italia, Rabu (17/5/2017) sore waktu setempat.

 

Miles W/ the Mayor of Misano @denispazzaglini

A post shared by Nicky Hayden (@nicky_hayden) on May 16, 2017 at 1:11pm PDT

Setelah kecelakaan, Hayden langsung mendapatkan perawatan di lokasi. Dia lalu dibawa ke rumah sakit terdekat yang ada di Rimini.

Beberapa jam kemudian dia dipindahkan ke rumah sakit di Cesena untuk menjalani perawatan dan kemungkinan operasi. Dia dikabarkan mengalami luka serius di bagian dada dan kepala.

Hayden kini membalap di ajang World Superbike (WSBK) bersama Red Bull Honda World Superbike Team. Dia berada di Italia setelah menjalani seri balapan WSBK di Autodromo Enzo e Dino Ferrari, 13-14 Mei lalu.

Pada balapan pertama di sirkuit tersebut, Hayden gagal finis. Adapun saat balapan kedua, dia finis di urutan ke-12.

Saat ini, Hayden sedang menduduki posisi ke-13 dengan torehan 40 poin pada klasemen sementara pebalap WSBK 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com