JAKARTA, Kompas.com - Olahraga tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa yang wajib untuk terus dilestarikan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta pemuda di seluruh Tanah Air untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan olahraga tradisional di daerahnya masing-masing. Hal tersebut karena olahraga tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa yang wajib untuk terus dilestarikan.
Permintaan tersebut disampaikan Imam ditemui seusai menutup secara resmi 6th The Association For International Sport for All (Tafisa) World Games atau Olimpiade Olahraga Masyarakat 2016 di Pantai Carnaval ABC Mal Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (11/10) malam.
"Peran aktif pemuda dalam melestarikan olahraga tradisional yang meupakan warisan budaya bangsa sangat penting. Jangan sampai olahraga tradisional terpinggirkan oleh perkembangan teknologi komunikasi, seperti gadget, games online, dan sebagainya," kata Imam.
Lebih lanjut Menpora menambahkan, betapa pentingnya berolahraga dalam menjaga kebugaran. Karena itulah budaya berolahraga perlu terus dijaga, termasuk menjaga dan melestarikan olahraga tradisional. "Jangan ada rasa malu untuk melakukan olahraga tradisional karena itu adalah salah satu warisan budaya bangsa. Penting bagi semua pemuda untuk turut mengembangkan alat permainan olahraga tradisonal yang bisa dibuat modern asalkan tidak meninggalkan bentuk aslinya," beber Imam.
Senada dengan itu, Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan yang turut mendampingi Menpora Imam Nahrawi saat menutup acara Tafisa 2016 menyatakan, potensi pemuda di Tanah Air cukup besar sehingga pengembangan dan pelestarian olahraga tradisional sudah sepatutnya dilakukan. "Sebagai generasi penerus bangsa, peran pemuda sangat penting dalam melestarikan dan mengembangkan olahraga tradisional, karena hanya dengan demikian keberlanjutan olahraga tradisional bisa terus terjaga," tandas Ibnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.