Laga Defry Vs Rey Berakhir "Technical Draw"

JAKARTA, KOMPAS.com - Laga tinju WBO kelas bulu antara petinju Indonesia Defry Palulu melawan Rey Juntilla dari Filipina, Jumat (5/2/2016), berakhir dengan technical draw pada ronde kedua.

Awalnya, pertandingan yang berlangsung di Balai Sarbini itu berlangsung seru. Defry dan Rey saling melancarkan pukulan-pukulan cepat dan terarah. Beberapa kali Defry memojokkan Rey pada ronde pertama.

Pada awal ronde kedua, petinju kidal asal Waingapu itu masih terus merangsek pertahanan Rey. Namun, Rey berhasil memasukkan pukulan hook tepat di ulu hati Defry dan membuat The Hammer jatuh.

Sebelum wasit selesai menghitung, Defry bangkit dan bertarung lagi. Namun sekali lagi Rey berhasil menjatuhkan Defry.

Kembali Defry bangkit, namun untuk waktu yang tidak terlalu lama. Rey kembali melayangkan pukulan sehingga membuat Defry jatuh untuk ketiga kalinya.

Sesaat setelah Defry bangkit dan siap bertarung, bel tanda berakhirnya ronde ke dua berbunyi.

Petugas medis kemudian mendatangi kubu Defry untuk memeriksa kondisi petinju. Beberapa saat terjadi perundingan, lalu wasit memberi tanda pada juri bahwa pertandingan berakhir.

Pembawa acara kemudian menyampaikan bahwa pertandingan diakhiri dengan technical draw. Menurut wasit, dokter mentarankan agar Defry tidak melanjutkan pertandingan.

Technical draw adalah kondisi ketika pertarungan dihentikan karena ada salah satu petinju yang tak bisa meneruskan duel karena cedera atau adanya pelanggaran.

Sebagai catatan, Defry yang merupakan petinju peringkat satu WBO Asia Pasifik itu memiliki tinggi 170 cm, sementara Rey 163 cm.

Selain pertandingan Daud menghadapi Kato, dan Defry melawan Rey Juntilla, ada enam pertandingan non-gelar lainnya yang diselenggarakan pada Jumat di Gedung Balai Sarbini, Jakarta itu. Ada pula laga ekshibisi antara aktor Imanuel Caesar Hito dan Alex Cemal Faruk, serta laga legenda antara Ellyas Pical dan Feras Taborat.