Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novak Djokovic dan Kisah 6 Ciuman di Australia Terbuka

Kompas.com - 31/01/2016, 22:22 WIB
MELBOURNE, KOMPAS.com — Novak Djokovic bisa jadi tak akan pernah melupakan tanggal 27 Januari 2008. Ketika itu, dia untuk kali pertama meraih gelar dalam turnamen Grand Slam.

Petenis Serbia tersebut menjadi juara Australia Terbuka setelah mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga (Perancis) dengan 4-6, 6-4, 6-3, 7-6(2).

Setelah gelar tersebut, Djokovic harus menunggu tiga tahun untuk mendapatkan gelar Grand Slam keduanya. Sekali lagi, itu terjadi di Australia Terbuka.

Petenis 28 tahun tersebut menjuarai Australia Terbuka 2011 dengan mengalahkan Andy Murray (Inggris Raya), 6-4, 6-2, 6-3.

Pada tahun tersebut, dia juga meraih gelar di Wimbledon dan AS Terbuka. Dia hanya kehilangan gelar Grand Slam di Perancis Terbuka setelah kalah pada babak semifinal.

Pada 2012 dan 2013, Djokovic melanjutkan kisahnya pada Australia Terbuka.

Dia meraih gelar ketiga di Australia Terbuka atau kelima dalam turnamen Grand Slam pada 2012 setelah melewati pertandingan dramatis melawan Rafael Nadal (Spanyol).

Kedua petenis harus bermain selama 5 jam 53 menit. Djokovic akhirnya memenangi laga tersebut dengan 5-7, 6-4, 6-2, 6-7(5), 7-5.

Tahun berikutnya, dia berhasil mempertahankan gelar di Melbourne Park setelah menundukkan Murray dengan 6-7(2), 7-6(3), 6-3, 6-2.

Pada 2014, Djokovic gagal mempertahankan gelarnya di Australia Terbuka. Dia terhenti pada babak perempat final setelah dikalahkan Stan Wawrinka (Swiss).

Pada tahun tersebut, dia menjuarai Wimbledon yang merupakan gelar ketujuhnya dalam turnamen Grand Slam.

Djokovic kembali mengangkat dan mencium trofi juara Australia Terbuka pada 2015. Pada laga final di Rod Laver Arena, dia menundukkan Murray untuk kali ketiga dengan 7-6(5), 6-5(7), 6-3, 6-0.

Pada 2015, Djokovic kembali menjadi penguasa Grand Slam. Seperti pada 2011, dia berhasil menjuarai tiga turnamen dan hanya kalah pada Perancis Terbuka.

Tahun ini, dia kembali ke Melbourne Park dengan bekal 10 gelar turnamen Grand Slam, dan lima di antaranya adalah Australia Terbuka.

Sekali lagi, dia bertemu Murray pada partai final. Djokovic mengunci gelar Australia Terbuka keenamnya setelah menundukkan Murray dengan 6-1, 7-5, 7-6(3), Minggu (31/1/2016).

AFP PHOTO Foto Novak Djokovic (Serbia) setelah mengalahkan Andy Murray (Inggris Raya) dalam empat kali laga final Australia Terbuka di Melbourne Park, pada 2011, 2013, 2015, dan 2016.

Djokovic telah enam kali mencium trofi juara Australia Terbuka yang diberi nama Norman Brookes Challenge Cup, dan dia punya peluang besar untuk kembali melakukannya pada tahun-tahun mendatang.

Ayah satu putra tersebut kini menyamai prestasi Roy Emerson sebagai pemegang gelar terbanyak di Australia Terbuka, yaitu enam.

Twitter @AustralianOpen Enam ciuman Novak Djokovic ke trofi Norman Brooks Challenge Cup, lambang supremasi Australia Terbuka.
Novak Djokovic bisa jadi tak akan pernah melupakan tanggal 27 Januari 2008. Ketika itu, untuk kali pertama, dia meraih gelar dalam turnamen Grand Slam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com