MALANG, KOMPAS.com — Pemain muda Indonesia, Gregoria Mariska, gagal mengatasi unggulan pertama Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2015 asal India, PV Sindhu, dan harus menyerah rubber game, 21-16, 19-21, dan 21-12.
Sindhu, yang pekan lalu baru saja menjadi juara di ajang Macau Open Grand Prix Gold 2015, adalah salah satu pemain tunggal putri terbaik India setelah Saina Nehwal. Bertengger di peringkat ke-12 dunia, Sindhu tengah "kejar setoran" untuk meraih tiket ke Olimpiade Rio de Janeiro. Tak heran jika ia mati-matian tampil di sederet turnamen berturut-turut.
Secara ranking dan pengalaman, Gregoria memang levelnya masih di bawah Sindhu. Mengacu pada daftar peringkat dunia terbaru yang dirilis oleh BWF (Badminton World Federation), Sindhu kini menduduki peringkat ke-12 dunia, sedangkan Gregoria ada di posisi 110 dunia.
Sindhu memang lebih menguasai jalannya pertandingan. Pada gim pertama, ia membuat Gregoria kesulitan untuk keluar dari tekanan. Serangan demi serangan dilancarkan Sindhu hingga membuat Gregoria jatuh bangun. Kembali tertinggal 5-10 di gim kedua, Gregoria pelan-pelan menyusul hingga menyamakan kedudukan 16-16. Gregoria sukses membalikkan keadaan dengan balik unggul 20-19. Satu pengembalian Sindhu yang terlalu melebar ke sisi kanan Gregoria membuat game ketiga terpaksa dimainkan.
Namun, sayangnya, di gim ketiga, Gregoria justru banyak membuat kesalahan sendiri. Penampilannya tak seprima di gim sebelumnya. "Saya mulai bisa menebak permainan Sindhu pada gim kedua, tetapi sayangnya di gim ketiga, saya tidak bisa tampil stabil. Sindhu lebih memegang kendali permainan. Di gim ketiga, saya juga merasa stamina saya sudah terkuras," kata Gregoria.
"Postur tubuh Sindhu yang tinggi membuat jangkauannya lebih panjang. Banyak bola yang saya kembalikan tidak melewatinya, jadi saya yang diatur oleh dia," kata pemain dari klub Mutiara Cardinal Bandung ini.
Jika bertemu dengan Sindhu lagi, Gregoria bertekad untuk membalas kekalahannya. Kecepatan kaki dan konsisten di pertandingan menjadi dua hal utama yang digarisbawahi Gregoria dalam penampilannya.
Sementara itu, Hanna Ramadini melaju ke babak kedua setelah menundukkan rekan sepelatnasnya, Priskila Siahaya, lewat pertarungan tiga gim, 21-23, 21-14, dan 21-11.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.