Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layar, Garansi Medali Oka Sulaksana

Kompas.com - 26/03/2015, 23:32 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Matahari baru merekah, menghangati Sanur di sisi timur Pulau Bali. Pagi yang cerah mengantar I Gusti Made Oka Sulaksana turun ke laut. Peraih medali emas selancar angin di Asian Games 1998 dan 2002 itu mengasah insting kompetisi yang sempat dia pendam sejak meraih perunggu di SEA Games 2013.

Oka belum tergantikan. Di usianya yang menginjak 43 tahun, kebugaran fisiknya masih prima. Tiga hari mengikuti Oka berlatih, dia selalu bermain selancar angin dari pagi hingga sore. Kelihaiannya membaca arus dan angin masih tajam.

Oka selalu ingin bertanding setiap kali melihat atlet-atlet muda selancar angin Indonesia kalah dari atlet negara tetangga.

"Saya sebenarnya sudah mundur sejak SEA Games Myanmar dan menjadi pelatih supaya ada atlet yang muncul dan melampaui saya," ujar Oka.

Peraih emas di nomor mistral heavy di SEA Games 2001 itu absen di Asian Games Incheon 2014 dan Asian Beach Games Phuket 2014. Oka tidak nyaman dengan peran barunya dan ingin kembali menjadi atlet.

"Pelatih di selancar angin tak banyak berperan karena ombak dan angin tidak bisa ditebak. Saya tak nyaman karena tidak memiliki peran apa-apa. Padahal, jika jadi atlet, saya jamin kita pasti dapat medali," ujar Oka.

Setelah selancar angin paceklik medali di Asian Beach Games Phuket dan Asian Games Incheon, Oka kembali bertanding di kejuaraan dunia selancar angin RS-One di Bintan pada Desember 2014. Oka menempati peringkat kedua di bawah atlet Hongkong Cheng Kwok Fai dan mengungguli juara dunia RS-One 2012 Geylord Coveta dari Filipina. Oka membuktikan dirinya masih di atas atlet-atlet muda Indonesia seperti Komang Suartana yang awalnya dipersiapkan untuk SEA Games 2015.

"Saya membuktikan masih mampu. Saya ingin kembali karena tidak ada yang muncul menggantikan saya. Sebenarnya saya marah, kasihan jika layar hilang dan tidak mempersembahkan prestasi lagi," tegas Oka.

Ia lalu ikut Singapore Open dan berangkat ke Thailand mengikuti kejuaraan dunia layar yang diikuti atlet dari Korea, Italia, dan Australia.

"Di sana saya melihat atlet-atlet Thailand sangat bagus. Pemusatan latihan mereka tak berhenti sejak Asian Games, Asian Beach Games, hingga saat ini. Thailand akan jadi lawan yang sangat sulit di Singapura," ujar Oka.

Thailand mempersiapkan atlet-atletnya dengan target Olimpiade. Mereka rajin mengikuti sirkuit-sirkuit dunia di Polandia, Perancis, dan Jerman.

"Kita tertinggal jauh dari mereka karena pemusatan latihan kita terputus-putus. Di SEA Games nanti tidak banyak yang bisa melawan Thailand. Dengan kondisi sekarang ini, saya bisa katakan, kita untung jika bisa mengalahkan Thailand," tutur Oka.

Ia mengakui pemusatan latihan selancar angin untuk SEA Games 2015 terlambat. Tiga bulan menjelang pertandingan, para atlet belum berlatih bersama. Tak seperti 2011 dan 2013 yang sudah jalan enam atau tujuh bulan sebelum pertandingan.

"Maunya emas, emas, emas, tetapi tidak mau maksimal mendukung para atlet," ujar Oka.

Saat ini Oka masih menunggu surat keputusan Program Indonesia Emas (Prima) sebagai atlet di SEA Games 2015.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com