Pasangan ini berhasil menundukkan unggulan ke-2, Andre Pinastika Rosadi/Dianita Saraswati, asal klub Mutiara Cardinal Bandung. Mereka pun dipaksa bermain rubber game untuk menang. Skornya pun 10-21, 21-18, dan 21-18, dalam durasi waktu 50 menit.
Feisal/Tutut terlihat kewalahan saat lawan melancarkan serangan bertubi-tubi. Mereka pun tidak dapat mengimbangi permainan lawan. Akibatnya, mereka dipaksa menyerah pada poin 10 dalam game pertama. Menurut Tutut, mereka belum percaya diri pada game ini. Ia masih menunjukkan keragu-raguan saat pengembalian bola sehingga banyak melakukan kesalahan.
“Mungkin karena kami belum mengerti pola permainan lawan. Jadinya, di game pertama, kami mainnya kurang berani dan masih ragu-ragu. Pokoknya permainan kami tidak keluar tadi,” kata Feisal.
Sempat hilang konsentrasi pada awal game kedua, pasangan Feisal/Tutut pun terus mencoba bertahan. Hasilnya, mereka bisa mengimbangi permainan lawan. Ketika unggul perolehan poin, mereka terlihat tambah semangat. Pukulan smash tajam Feisal tidak dapat diantisipasi oleh lawan. Mereka kemudian dapat meraih game ini.
“Gim kedua, saya mulai berani main di depan net. Percaya diri sudah meningkat. Mainnya pun sudah bisa konsentrasi dan sudah bisa lebih fokus,” tambah Tutut.
Adapun Feisal juga mengakui, ketika poin pada angka 17 saat game kedua, permainan mereka sudah bisa keluar. Ia pun sudah bisa melingkupi daerah belakang. Yang lebih bagus lagi, Tutut sudah bisa berani main di depan net.
Bermodal meraih gim kedua, Feisal/Tutut makin percaya diri. Mereka sudah menekan pertahan lawan. Dengan modal pukulan smash tajam Feisal dan permainan net Tutut, tidak dapat dibendung oleh lawan. Gim penentu akhirnya dapat diraih juga oleh mereka.
Menurut Feisal, pada gim ketiga, mereka sudah bermain lepas dan lebih berani, baik permainan depan Tutut maupun di belakang. Mereka sudah saling mengisi di posisi masing-masing.
Mengenai lawan, Feisal menilai mereka bermain sangat bagus. "Hanya, lawan terlalu emosi mainnya. Jadinya, banyak sekali bola lawan terbuang sia-sia," kata Feisal.
M Reza Fahlepi/Zarra Faza Azka asal klub Jaya Raya Jakarta akan menjadi lawan Feisal/Tutut pada babak semifinal nanti. Feisal pun mengaku belum pernah bertemu dengan lawan ini. Namun, ia tetap optimistis bisa mengimbangi permainan lawan, asalkan bisa berani, bisa bertarung, dan terutama bisa menjaga komunikasi ketika di lapangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.