NEW YORK, Kompas.com -- Phil Jackson secara resmi ditunjuk sebagai presiden New York Knicks pada Selasa, pada langkah yang diharapkan oleh tim NBA itu akan membantu merestorasi kultur kemenangan di klub mereka.
Jackson, yang memiliki kaitan terhadap hari-hari kejayaan Knicks sebagai pemain dengan pola pikir bertahan di tim yang memenangi dua gelar NBA pada awal 1970-an, memenangi 11 gelar NBA sebagai pelatih kepala - enam gelar didapatnya bersama Chicago Bulls dan lima lainnya dengan Los Angeles Lakers.
Pemilik Knicks James Dolan mengumumkan penunjukan ini pada konferensi pers di Madison Square Garden, kandang tim itu, menyusul sepekan spekulasi bahwa Jackson akan mengambil alih jabatan di sektor operasi-operasi bola basket tim. "Hanya ada satu Phil Jackson, dan ia sinonim dengan tim-tim bola basket pemenang," kata Dolan.
"Sejarah kesuksesannya di NBA tidak memiliki saingan, dan ia merupakan eksekutif yang ideal untuk memimpin tim kami dan mengembangkan rencana-rencana jangka pendek dan jangka panjang dalam pembangunan tim dan hasil di kejuaraan NBA."
Jackson (68), yang pensiun melatih pada 2011, disambut hangat pada konferensi pers oleh mantan rekan-rekan setimnya Walter Frazier dan Dick Barnett, sedangkan di sebelah kanannya, di jendela toko atribut Knicks di lobi Garden, rak-rak dipenuhi dengan replika kostum Knicks lawasnya dengan nomor punggung 18.
"Saya memulai karir saya sebagai (pemain) Knicks, dan mengetahui apa rasanya untuk menang di kota yang hebat ini," kata Jackson.
"Saya mengambil tugas membantu mengantarkan tim pemenang kepada para penggemar kami secara serius, dan tidak sabar untuk mengkombinasikan visi permainan saya dengan kemampuan-kemampuan Steve Mills sebagai manajer umum."
Jackson mengatakan dirinya akan pindah ke New York dari Los Angeles untuk menangani pekerjaan ini sepenuhnya setelah menandatangani kontrak lima tahun, yang menurut media lokal bernilai sebesar 12 juta dolar per tahun.
Knicks belum pernah memenangi kejuaraan sejak 1973, ketika Jackson masih aktif bermain, dan kesulitan untuk menembus playoff pada musim ini.
Dengan 15 pertandingan tersisa di musim reguler, Knicks berada di peringkat kesembilan di Wilayah Timur dengan rekor 27-40, tertinggal empat pertandingan dari peringkat kedelapan dan spot playoff terakhir.
Jackson, yang sudah didekati Knicks sejak November, mengatakan inilah saat yang tepat bagi dirinya untuk kembali ke bola basket, meski ia merasa tidak cukup bugar untuk mempertimbangkan kembali sebagai pelatih.
"Saya telah menjalani serangkaian operasi, saya pikir lima, lutut, dan pinggang, dan hal-hal lain," ucapnya. "Saya pikir jika saya kembali dengan kesehatan penuh, saya akan memimpin kehidupan yang aktif. Memainkan pertandingan-pertandingan bola basket."
"Pergi ke Inggrid dan melihat klub-klub sepak bola, pergi ke Australia dan menemui rekan lama saya (dan mantan pemain) Luc Longley, yang menyukai sepak bola yang mereka mainkan di sana."
"Bagaimanapun, saya tidak akan kembali memainkan bola. Saya terlalu tua untuk bermain dan terlalu lemah untuk melatih."
Jackson, yang berjalan dengan sedikit pincang, berkata bahwa selama lebih dari dua tahun terakhir ia berupaya memulihkan diri dari cedera-cedera dan melakukan terapi fisik, "Orang-orang mulai datang untuk melihat saya, melihat apa yang telah saya pelajari, apakah saya dapat memberi masukan pada mereka."