Sementara ganda putra Edi Subaktiar/Alfian Eko Prasetya masih harus melakoni satu pertandingan lagi untuk lolos ke babak utama.
Ihsan yang merupakan pemain pelatnas potensi berusia 19 tahun, melaju ke babak utama setelah mengalahkan Arnaud Genin (Perancis), 21-8, 9-21, 21-19. Pada babak utama, Ihsan ditantang oleh wakil Taiwan, Hsu Jen Hao.
Jika melihat kekuatan di atas kertas, Hsu lebih diunggulkan dari Ihsan. Ihsan ada di peringkat 200 dunia, jauh di bawah Hsu yang kini menduduki ranking 30.
"Ini adalah pertandingan pertama saya di kelas grand prix gold selain di Indonesia, jadi masih ada rasa tegang di awal-awal. Saya jadikan turnamen ini sebagai tempat mencari pengalaman," kata Ihsan.
"Lawan-lawan di babak utama adalah pemain yang lebih senior. Jadi, saya harus bisa belajar mengasah mental dan pikiran. Harus lebih pintar kalau melawan pemain-pemain yang kelasnya di atas saya. Semoga saya bisa fokus dan mengeluarkan permainan saya seperti saat latihan," ujar Ihsan kepada Badmintonindonesia.org.
Peraih medali perunggu World Junior Championships 2013 ini mulai menjajaki turnamen kelas dewasa pada 2014. Sebelumnya, Ihsan baru wara-wiri di turnamen level yunior, international challenge, dan grand prix.
"Saya senang sekali diberi kepercayaan oleh PBSI untuk bertanding di kelas grand prix gold. Dengan demikian, saya bisa mengukur sejauh mana kemampuan saya dan apa saja yang mesti diperbaiki di sesi latihan," imbuhnya.
Berikut hasil pertandingan pemain Indonesia di babak kualifikasi Jerman Terbuka Grand Prix Gold 2014.
Tunggal putra
Ihsan Maulana Mustofa (INA) vs Arnaud Genin (FRA) 21-8, 9-21, 21-19
Ganda putra
Alfian Eko Prasetya/Edi Subaktiar (INA) vs Rodion Kargaev/Antoliy Yarstev (Rusia) 21-11, 21-18
Albert Saputra/Yonathan Suryatama Dasuki (INA) vs Fabian Holzer/Mark Lamsfuss (GER) 5-21, 21-19, 13-21
Ganda putri
Gloria Emanuelle Widjaja/Edi Subaktiar (INA) vs Cisita Joity Jansen/Meisy Jolly (GER) 21-17, 21-15