Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Sejukkan Jalan Raya

Kompas.com - 19/12/2013, 10:37 WIB
NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Medali emas dari nomor 164 kilometer beregu putra menyejukkan cabang balap sepeda jalan raya yang sejak Minggu lalu kering gelar juara. Andalan Indonesia Robin Manullang juga meraih perunggu nomor individu. Emas di hari terakhir diraih di lintasan berpasir dan aspal rusak di Naypyidaw, Myanmar, Rabu (18/12).

"Untung beregu dapat emas. Kalau enggak dapat, bisa greges (sakit demam) kita," ujar Robin, atlet kelahiran 11 April 1987 yang juga meraih perak di individual time trial. Tim Indonesia terdiri atas Robin, Aiman Cahyadi, dan Bambang Suryadi. Mereka menyelesaikan balapan dengan akumulasi waktu 13 jam 34 menit 33 detik. Indonesia unggul 2 menit 32 detik dari peraih perak, Malaysia. Perunggu diraih Filipina yang tertinggal 6 menit 31 detik. Ketiga tim ini bersaing ketat sejak kilometer ke-70 yang lintasannya berupa jalan lebar.

Di nomor individu, Robin gagal meraih emas. Padahal, dia sudah memimpin sejak 30 kilometer terakhir. Robin adalah pebalap yang sejak tahun 2010 menorehkan prestasi cukup baik di sejumlah balapan multi-etape internasional, seperti Tour de Singkarak, Tour de Indonesia, dan Tour de Langkawi.

Wartawan Kompas, Agung Setyahadi, melaporkan dari Naypyidaw, Robin dilewati pebalap Laos Ariya Phounsavath di 15 kilometer terakhir. Phounsavath akhirnya meraih emas. Pebalap Vietnam Nguyen Hung Mai mendahului Robin di 5 kilometer terakhir untuk meraih perak.

Robin menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 4.29.26 detik. Dia tertinggal 2 menit 4 detik dari Phounsavath. "Awalnya, untuk individu, yang diandalkan adalah Aiman, tetapi dia kelaparan dan tak kuat lagi. Kami mengubah strategi dan saya yang melepaskan diri dari rombongan terdepan sejak 30 kilometer terakhir," tutur Robin.

Robin sudah unggul cukup jauh, tetapi pebalap Laos dan Vietnam menyusul. Mereka melepaskan diri dari rombongan sembilan pebalap terdepan setelah Robin. Perubahan formasi itu memaksa Robin untuk mengamankan catatan waktu tim. Ia memaksakan diri untuk terus menjaga jarak dengan pebalap Vietnam dan Laos.

"Saya sudah merasa emas individu melayang, tetapi saya yakin untuk tim masih bisa emas," ujar Robin.

Bambang yang berada di rombongan enam pebalap di belakang Robin juga berjuang mempertahankan posisi di depan. Ia melakukan sprint untuk mengamankan catatan waktu tim.

Rute berpasir

Balapan hari terakhir balap sepeda jalan raya ini sangat berat karena para pebalap Indonesia berangkat dari hotel pukul 04.40. Mereka menempuh jarak sekitar 120 kilometer ke lokasi start. Tim tiba sekitar pukul 08.30. Udara dingin yang menusuk membuat para pebalap menggigil dan tubuhnya harus digosok supaya tetap hangat.

Di awal balapan, mereka langsung berhadapan dengan tanjakan. Namun, ini bukan masalah bagi para jagoan tanjakan dari Indonesia. Masalah utama adalah jalanan sempit dan berpasir. Saat uji jalur dua hari lalu, Agung Ali Sahbana juga sempat terjatuh karena tergelincir pasir.

"Aspalnya juga ’keriting’ (bergelombang kecil dan rapat) jadi sulit mengembangkan kecepatan. Jalan semakin rusak mulai 25 kilometer terakhir, pokoknya enggak kelas SEA Games," ujar Robin. Rute sepanjang 164 kilometer ini langsung disambut dua tanjakan terjal. Tanjakan kedua paling berat karena panjang dan terjal.

Di tanjakan ini, pebalap Indonesia mulai melesat mengandalkan karakter mereka sebagai jago tanjakan. Tim yang bersaing ketat adalah tiga pebalap Indonesia, satu pebalap Filipina, dan empat pebalap Malaysia yang bergabung dengan peleton terdepan setelah jalan mendatar.

Hingga 50 kilometer terakhir, pebalap Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam bersaing ketat. Meski gagal bersaing di beregu dengan empat tim tersebut, Laos tetap tersenyum lewat emas perorangan. (HLN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com