Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Bantuan Teknis, Subhan Aksa Dituntut Kerja Keras dan Cerdik Sepanjang Lomba

Kompas.com - 15/11/2013, 12:48 WIB
DEESIDE, KOMPAS.com — Subhan "Ubang" Aksa mendapat hasil kurang memuaskan pada hari pembuka Reli Inggris, Kamis (14/11/2013) malam waktu setempat. Dari tiga SS (special stages) awal, untuk sementara ia menempati peringkat 11 kelas WRC2 dan urutan 26 overall dari total 56 starter seri terakhir FIA 2013 World Rally Championship (WRC) tersebut.  

Sejak pertengahan SS1 di Gwydyr, penggawa Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) itu sudah merasakan sesuatu yang tak normal pada mesin mobil R5-nya. RPM mobil selalu tinggi melampaui batas standar, sementara kondisi lintasan sangat basah dan licin. Sayangnya, sama sekali tak ada kesempatan membenahinya karena jadwal servis ditentukan seusai SS3.

Kondisi tersebut menyebabkan Ubang kesulitan bermanuver di tikungan, apalagi pada malam hari. Laju mobil sangat mudah terpelintir. Ubang dan navigator Luca Arena (Italia) pun sepakat meredam kecepatan agar laju mobil tak terlampau liar di tikungan dan berisiko kecelakaan.

"Masalah itu baru bisa ditangani seusai SS3. Semoga saja tak ada lagi hambatan teknis agar bisa mengejar pada sesi berikutnya," kata Ubang saat tiba kembali di service park di daerah Deeside, Wales, pukul 23.30.  

Ubang kini tertinggal 1 menit 41,5 detik dari Elfyn Evans, pereli tuan rumah yang sementara memimpin kelas WRC2. Ia sadar upaya pengejaran akan sangat berat. Tantangannya tak cuma saat pertarungan di dalam lintasan SS, tetapi juga untuk menghadapi ketentuan servis yang diterapkan panitia penyelenggara.

Pada sesi Jumat (15/11/2013) yang melombakan SS4 sampai sembilan, misalnya, lokasi servis dipindahkan ke Kota Newton yang jaraknya 178 km dari Deeside. Statusnya Remote Service, karena itu alokasi waktu perbaikan pun hanya dijatah 15 menit.

"Tantangan yang sangat besar. Dua hal harus diperjuangkan dalam waktu bersamaan. Di satu sisi mengejar waktu dan sisi satunya adalah menjaga laju mobil agar tak berisiko mengalami kerusakan parah," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com