Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2014, Vettel Berduet dengan Raikkonen?

Kompas.com - 11/04/2013, 21:25 WIB

KOMPAS.com — Pebalap Lotus, Kimi Raikkonen, menolak untuk memastikan ataupun membantah laporan mengenai peluang dirinya pindah ke Red Bull Racing pada Formula 1 musim 2014. Malah, juara dunia 2007 ini menegaskan bahwa dia mungkin pensiun.

Spekulasi yang beredar menyebutkan bahwa duo Red Bull, Sebastian Vettel dan Mark Webber, tak mungkin bersama lagi pada musim mendatang. Ini sangat berhubungan erat dengan kontroversi "Multi 21" di GP Malaysia dua pekan lalu.

Pemilik Red Bull, Dietrich Mateschitz, secara tersirat menginginkan Raikkonen bergabung dengan timnya. Pada Rabu (10/4/2013), dia menyebut pebalap asal Finlandia itu "tenang, cepat, dan selalu menjadi seorang kandidat".

Selain itu, pebalap berusia 33 tahun tersebut sudah pernah menjalin kerja sama dengan Red Bull. Ketika pensiun dari F1 setelah terdepak dari Ferrari beberapa tahun lalu, Raikkonen menekuni reli dunia dan Red Bull menjadi sponsornya. Setelah kembali ke arena F1 pada tahun 2012 bersama Lotus, Raikkonen mempelihatkan performa yang menjanjikan.

Penasihat Red Bull, Helmut Marko, mengatakan bahwa komentar Mateschitz mengenai Raikkonen itu berarti Red Bull sangat menginginkannya, dan mantan pebalap Ferrari itu masuk daftar Red Bull untuk tahun depan.

Namun ketika ditanya mengenai kontraknya sekarang dan 2014, Raikkonen mengatakan bahwa dia belum melakukan apa pun. "Saya bahkan mungkin pensiun," ujarnya kepada surat kabar Turun Sanomat. "Saya belum memiliki kontrak apa pun, tak ada, untuk tahun depan. Saya fokus untuk sekarang."

Sumber dekat di paddock mengakui bahwa Red Bull harus segera mempertimbangkan pebalap pengganti Webber untuk musim mendatang. Pasalnya, pebalap asal Australia ini berpeluang meninggalkan tim, menyusul kekecewaannya yang dalam atas kontroversi GP Malaysia.

Nah, Raikkonen dinilai menjadi sosok yang tepat karena dia dan Vettel merupakan teman baik. Menurut koresponden Auto Motor und Sport, Michael Schmidt, kedua pebalap tersebut bisa membuat sebuah perbedaan besar, tak seperti Vettel dan Webber.

"Hubungan Vettel dan Webber takkan pernah sama. Vettel sudah minta maaf, tetapi itu hanya kepada publik. Ke dalam, dia tahu betapa pentingnya tujuh poin itu," ujar Schmidt, seperti dikutip Turun Sanomat.

"Ini merupakan perbedaan antara sang juara dan pebalap normal. Para juara hanya memikirkan diri mereka sendiri."

Mantan pelatih Vettel, Tommi Parmakoski, sepakat. "Merupakan hal utama bahwa setiap orang perlu mengikuti bos timnya. Namun sebaliknya, sepengetahuanku tentang Sebastian, dia memiliki keinginan sangat kuat untuk menang. Itu merupakan alasan paling mendasar mengapa dia sudah meraih banyak kemenangan dan bertahan dari tekanan yang kuat."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com