Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Tak Harus Memberi Bukti Bersama Yamaha

Kompas.com - 11/12/2012, 16:45 WIB

KOMPAS.com — Publik pecinta balap motor MotoGP pasti punya ekspektasi yang tinggi ketika mengetahui Valentino Rossi memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha pada musim 2013. Tetapi, bos Yamaha, Massimo Meregalli, justru mengatakan bahwa tak ada yang harus dibuktikan oleh "The Doctor" pada kesempatan keduanya bersama tim Jepang ini.

Rossi baru saja mengalami dua musim yang sangat buruk bersama tim Ducati, sepanjang kariernya di MotoGP. Pasalnya, dari 35 penampilannya bersama tim Italia tersebut, Rossi tak pernah meraih kemenangan dan hanya tiga kali naik podium.

Lantaran "tenggelam" oleh kesuksesan para pebalap muda yang juga sekaligus rivalnya, Rossi mengambil langkah baru pada musim 2013. Dia memutuskan untuk kembali menggunakan mesin YZR-M1, yang pernah dipakai dan membawanya meraih juara dunia sebanyak empat kali, dari musim 2004 hingga 2010.

Akan tetapi, di usianya yang sudah 33 tahun, Rossi ditengarai bakal sulit bersaing dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Apalagi, status juara dunia sembilan kali grand prix ini adalah nomor dua, di bawah Lorenzo.

Namun, Meregalli tak mau memikirkan tentang hal itu. Kepada MCN, dia mengatakan, "Valentino adalah Valentino, dan dia tak perlu memperlihatkan apa pun. Dia akan 34 tahun dan risiko pebalap di usia itu akan berbeda dengan 23 tahun. Tetapi, pengalaman yang dimilikinya seimbang. Setiap saat dia bisa melihat bahwa hasil bagus diraih di Ducati memperlihatkan bahwa dia masih berada di level sangat tinggi."

Meregalli juga tidak berharap kembali muncul friksi dan permusuhan yang mendominasi hubungan Lorenzo dan Rossi ketika mereka menjadi tandem antara 2008 hingga 2010. Dia justru mengharapkan ada persatuan yang kuat antara Rossi dan Lorenzo, yang pada musim 2012 merengkuh gelar keduanya di kelas premier.

"Mereka berdua memiliki kesempatan yang besar, dan pengalaman kali terakhir akan banyak membantu mereka. Saya tidak berharap timbul konflik yang sama dan kali ini tim akan menjadi satu, tanpa tembok pemisah di tengah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com