Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Ingin Pemangkasan Biaya Balapan

Kompas.com - 26/09/2012, 22:25 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah lokal di Australia menyebutkan bahwa mereka ingin mempertahankan GP Formula 1 Australia di Sirkuit Albert Park, yang kontraknya akan berakhir pada 2015 mendatang. Akan tetapi, ada satu syarat yang menjadi penawaran mereka, yaitu pemangkasan biaya.

Menteri pariwisata Louise Asher mengungkapkan, pemerintah sudah memberikan subsidi untuk balapan musim 2012 senilai lebih dari 56 juta dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 536,760 miliar - kurs 1 dollar AS: Rp 9.585), meskipun ada peningkatan penjualan tiket dan keuntungan. Pasalnya, 6,5 juta dollar AS (sekitar Rp 62,302 miliar) dialihkan ke event MotoGP di Phillip Island.

Berbicara kepada The Age, Asher mengatakan bahwa dia berharap tetap bisa melihat balapan tersebut di kalender setelah kontrak yang sekarang. Tetapi, kesepakatan yang sudah dicapai dengan pemerintahan sebelumnya tidak berlaku lagi, dan biaya perlu diturunkan.

"Saya senang tetap ada lomba setelah kontrak 2015, tetapi kontrak yang kami diskusikan harus membicarakan tentang nilai pajak dan saya tidak nyaman dengan tingkatan subsidi ini," ujar Asher, Rabu (26/9/2012).

"Menurutku, pemerintahan Brumby Labor menandatangani kontrak itu yang terlalu mahal untuk pajak. Ini merupakan balapan yang sangat, sangat mahal, dan secara pribadi saya tidak senang dengan level subsidi ini.

"Anda bisa berharap bahwa tanpa pemangkasan biaya dari Korporasi Balapan (Australia), subsidi itu akan bertambah."

Senada dengan Asher, juru bicara Save Albert Park group, Peter Logan, menegaskan bahwa dengan perjanjian yang sekarang, balapan di Australia tak bisa berlanjut.

"Ini merupakan model bisnis yang gagal... setiap event lain di Melbourne dijalankan oleh orang yang tahu apa yang mereka lakukan dengan sangat sedikit subsidi pemerintah dalam pembangunan venue," ujarnya.

"Balapan ini dijalankan oleh pemerintah dengan model yang sangat mahal, dan itulah mengapa menghabiskan begitu banyak uang. Dan kontraknya pun rahasia."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com