Pelti Persiapkan Pelatnas SEA Games 2013

JAKARTA, Kompas.com - Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) telah menyiapkan atlet yang akan mengikuti Pelatnas SEA Games Myanmar 2013.
    
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PP Pelti August Ferry Raturandang mengatakan, komposisi atlet sebagian diambil dari juara PON Riau 2012. Sisanya merupakan petenis SEA Games Indonesia 2011. "Berdasarkan surat dari KONI Pusat, kami menyiapkan enam atlet putra dan enam putri," kata Ferry dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Enam petenis putra dan tiga atlet diisi oleh pemenang PON Riau 2012. Mereka adalah Wisnu Adi Nugroho (Jawa Tengah), David Agung Susanto (Riau), dan M. Rizky Widianto (Jawa Timur). Sedangkan tiga sisanya merupakan pemain SEA Games Indonesia 2011, yakni Christopher Rungkat, Elbert Sie dan Aditya Harry Sasongko.

Di bagian putri, ketiga kandidat dari juara PON Riau 2012 merupakan trio petenis DKI Jakarta, Vonny Darlina, Athena Natalia, dan Aldila Sutdjiadi. "Tiga pemain lainnya yang turun di SEA Games Indonesia 2011 adalah Ayu Fani Damayanti, Jessy Rompies, dan Lavinia Tananta," kata Ferry.
    
Ke-12 petenis tersebut akan dipanggil untuk menjalani Pelatnas dalam waktu dekat, namun kepengurusan PP Pelti 2007-2012 telah habis dan Nopember nanti PP Pelti akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas).
    
Munas tersebut digelar untuk memilih Ketua Umum periode 2012-2016. Berkaitan dengan hal tersebut, komposisi petenis yang diajukan kepada Satlak Prima sudah tidak mungkin diubah. Karena sebelumnya Ketua Umum KONI Pusat menyatakan SK (Surat Keputusan) Pelatnas SEA Games Myanmar 2013 tercatat per 1 Oktober.

"Tetapi jika kepengurusan baru nanti akan mengubah komposisi petenis Pelatnas SEA Games ini, sudah bukan wewenang kami lagi," ujar Ferry mengomentari hal tersebut.
    
Menurut rencana yang disiarkan awal September, Munas PP Pelti akan diselenggarakan di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, Sulawesi Utara, 24-25 Nopember 2012.   

Ketua Umum yang saat ini menjabat, Martina Widjaja tidak dapat mencalonkan kembali. Karena menurut AD/ART PP Pelti, masa jabatan seorang Ketua Umum hanya dibatasi tidak lebih dari dua periode  sedangkan Martina telah menjabat dua periode.