Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anand Pecahkan Rekor 126 Tahun Partai Mini Kejuaraan Dunia

Kompas.com - 22/05/2012, 11:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam sejarah kejuaraan dunia dwitarung catur, Wilhelm Steinitz membukukan kemenangan atas lawannya, Johannes Zukertort, dalam partai mini 19 langkah dwitarung kejuaraan dunia 1886 di Amerika Serikat. Rekor 126 tahun itu terpecahkan di Moskwa, Rusia, Senin kemarin, saat juara dunia catur asal India, Viswanathan Anand, menundukkan penantangnya, Boris Gelfand, dalam sebuah partai mini 17 langkah!

Kemenangan yang demikian singkat dalam dwitarung kejuaraan dunia babak 8 itu membuat penonton, pengamat, dan grandmaster catur lainnya terpana di Galeri Tretyakov, seakan-akan tidak percaya melihat pecatur Israel menyerah demikian cepat. Pada partai 7 sebelumnya, Gelfand yang justru berjaya menundukkan lawannya. Namun, dalam partai di mana giliran Anand memegang buah putih, pecatur berjuluk "Macan Madras" itu membalas langsung kekalahannya sehingga kedudukan menjadi sama kuat 4-4 dengan empat partai tersisa.

Anand membuka permainan Hindia Menteri dengan memajukan bidak ke d4. Pada langkah 7 Gelfand melakukan langkah provokasi dengan menempatkan Kuda di h5. Pecatur Hongaria, Peter Leko, menyebutnya sebagai "temuan baru yang provokotif". Anand membalas langkah provokasi itu dengan memajukan Gajah ke g5, mempersempit gerak Menteri hitam di d8. Pada langkah 12 Anand menunjukkan permainan agresif yang menjadi ciri khasnya saat memajukan bidak ke petak g4, menggarpu Gajah sekaligus Kuda lawan. "Saya harus bermain seperti ini untuk membuka serangan," kata Anand dalam konferensi pers seusai pertandingan.

Gelfand membuat langkah meragukan saat menempatkan Menterinya di f6 pada langkah 14. Namun demikian, ini langkah yang logis karena Menteri itu mengancam bidak f3 yang kalau dipukul langsung skak dengan ancaman Benteng di h1 yang tidak terjaga. Namun, justru di sinilah Anand mulai membuat perangkap dengan meneruskan memukul Kuda lawan di h5 dengan bidak g4-nya. Gelfand tentu saja meneruskan rencananya dengan memukul bidak f3 sambil skak sekaligus merebut Benteng Anand di h1 tadi.

Setelah memukul Benteng h1 dengan Menteri hitam di langkah 16, sebagaimana yang diakuinya, Gelfand hanya menghitung langkah Gajah putih ke d3, yang berarti masih bisa menyelamatkan Menteri ke f3 dari ancaman Benteng putih b1. Akan tetapi, secara brilian Anand membalas langkah Gelfand dengan menggeser Menterinya ke f2 di langkah berikutnya. "Saya keliru menghitung langkah ini," aku Gelfand seusai pertandingan.

Langkah 17 sebenarnya tidak secara langsung mengancam Menteri hitam yang terpojok di h1 setelah memukul Benteng tadi. Tetapi, langkah ini menyudahi perlawanan Gelfand karena Menteri-nya terperangkap Benteng putih saat Anand menggeser Gajah ke d3, apa pun langkah yang dijalankan hitam. Memang bisa saja Gelfand memperpanjang partai dengan 17 ... Ka6 18.Gd3 Kb4+ 19.Rd2 Kxd3 20.Rxd3, atau Gelfand bisa menukar langsung Menteri-nya dengan Benteng putih b1. Akan tetapi, melawan juara dunia sekaliber Anand, jangankan kalah Menteri tanpa kompensasi, kalah kualitas sedikit saja akan berarti menyerah.

Berikut jalannya partai mini 17 langkah antara juara dunia Viswanathan Anand (putih) melawan penantangnya Boris Gelfand (hitam): 

1.d4 Kf6 2.c4 g6 3.f3 c5 4.d5 d6 5.e4 Gg7 6.Ke2 O-O 7.Kec3 Kh5 8.Gg5 Gf6 9.Gxf6 exf6 10.Md2 f5 11.exf5 Gxf5 12.g4 Be8+ 13.Rd1 Gxb1 14.Bxb1 Mf6 15.gxh5 Mxf3+ 16.Rc2 Mxh1 17.Mf2 1-0. (PEP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Sports
Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Liga Inggris
Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com