Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria Kristin Tak (Ingin) Merasa Dibuang

Kompas.com - 08/02/2011, 13:28 WIB

LEMBANG, Kompas.com - Mantan tunggal puteri utama Indonesia, Maria Kristin Yulianti mengaku tidak menyesal keluar dari Pelatnas Cipayung dan kembali ke klubnya.

Maria Kristin pernah  mengangkat nama Indonesia dengan meraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 lalu. Namun cedera lutut yang berlarut-larut membuat prestasinya merosot. Kristin sering mengalami kekalahan saat bertanding di luar negeri.

Merosotnya prestasi ini membuat Maria Kristin harus meninggalkan Pelatnas Cipayung awal tahun ini.  Ia kini bergabung kembali dengan klubnya, PB Djarum. 

Prestasi dan nama besar tidak membuat Kristin  sungkan untuk berinteraksi dengan yunior-yuniornya para atlet binaan PB Djarum.  Ia berlatih lagi bersama pemain-pemain yang baru menapak awal karir termasuk juga mengikuti acara outbound bersama 69 atlet lainnya di Zone 235, Cikole, Lembang pada 5-8 Januari ini.

Kristin yang pernah dianggap mewarisi gaya bermain pemain legendaris Susy Susanti menganggap ia harus menjalani semua ini untuk dapat menemukan kembali jalur menuju puncak prestasinya. Untuk itu, ia akan fokus terlebih dulu pada penyembuhan cedera lututnya.

Ia mengaku cederanya tersebut memang masih menggangu. "Kalau dibawa jalan saja masih terasa sakit, terutama di lutut.  Sakitnya akan lebih terasa bila melakukan gerakan memukul yang mengharuskan saya menekuk lutut kaki kanan," katanya. "Kalau pertandingan lebih terasa lagi sakitnya. Bila bergerak memukul ke arah kanan, saya merasa seperti  ada tulang ynag menusuk di lutut kaki kanan saya," ungkapnya.

Menurut ketua PB Djarum, Joppy Rasimin, pihaknya  berupaya maksimal untuk menyembuhkan cedera lutut Kristin. "Kami sudah memintanya untuk menjalani pemindaian MRI di rumah sakit Abdi Waluyo. Dari situ baru kita akan tentukan tindakan apa yang harus diambil," kata Joppy.

Kristin mengaku saat ini ia menjalani terapi secara rutin di klubnya. Ia juga menata kembali impian-impian besarnya yang berantakan karena cedera panjangnya ini. Termasuk juga ikut lagi ke Olimpiade muism panas. "Saya sebenarnya ingin ikut lagi Olimpiade 2012. Namun karena prestasinya jelek, kesempatan keluar negeri menjadi semakin jarang," kata Kristin yang kini menempati peringkat 85 dunia.

Pemain kelahiran 25 Juni 1985 ini mengaku tidak bermasalah dengan perubahan statusnya dari pemain nasional menjadi kembali ke klub. Ia juga berusaha menepis anggapan "habis manis sepah dibuang" buat para pemain nasional yang sudah tidak lagi berprestasi. "Buat apa saya pikirkan, saya jalani saja. Enggaaaakkk..., saya tidak merasa sakit hati. Biasaaa sajaaa..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com