Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganda Malaysia Menyesal Keburu Nafsu

Kompas.com - 30/08/2010, 08:46 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Pemain ganda China, Cai Yun mengaku keinginan melakukan sapu bersih bukan menjadi faktor utama kemenangan atas ganda Malaysia, Koo Kien Keat/tan Boon Heong.

Dalam pertandingan final ganda putera kejuaraan dunia bulu tangkis di Paris, Minggu (29/8), Cai/Fu berjuang rubber game untuk mengalahkan Koo/Tan 18-21 21-18 21-14.

Ganda Malaysia yang diunggulkan di tempat pertama bermain  sepenuh hati karena ingin mempersembahkan gelar juara dunia yang petama buat negaranya.  Malaysia tidak pernah memiliki seorang juara dunia sejak kejuaraan ini pertamakali berlangsung di Malmoe pada 1977.

Tan Boon Heong mengaku menyesal tidak dapat meraih gelar juara. "Kami sudah melakukan yang terbaik dan menyesal tidak dapat meraih gelar juara buat Malaysia," katanya.  "Kami bermain terlampau bernafu pada game kedua dan menyerang tanpa disiplin," katanya.

Sementara ganda China jutsru bermain tanpa beban. "Kami tidak berpikir tentang lima medali emas. Setiapkali turun ke lapangan, kami bertujuan menang dan begitu pun di sini," kata Cai yang pasangannya menyisihkan Markis Kido/Hendra Setiawan di babak semifinal.

Kemenangan pasangan unggulan kelima pada partai terakhir final di Stadion Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Minggu itu, menggenapi keempat gelar yang sudah diraih pemain China sebelumnya.

Sukses yang diraih dalam waktu satu jam lebih itu juga membuat pasangan Fu/Cai berhasil mempertahankan gelar yang mereka peroleh tahun lalu di Hyderabad, India.

Sebelumnya, ganda campuran unggulan delapan Zheng Bo/Ma Jin meraih mahkota juara dengan menyisihkan rekan senegara mereka He Hanbin/Yu Yang yang menjadi unggulan keenam 21-14, 21-10.     Gelar berikutnya disumbangkan pemain tunggal putra Chen Jin yang menundukkan pemain Indonesia, juara dunia 2005, Taufik Hidayat dengan kemenangan 21-13, 21-15.     Taufik yang mencapai final keduanya setelah meraih juara di Anaheim, Amerika Serikat pada 2005, mengaku kalah segalanya dari pemain China berusia 24 tahun itu."Ya dia lebih bagus segala-galanya. Dari segi fisik dan yang lain saya kalah," kata Taufik (29) mengakui keunggulan lawannya.     Taufik menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final setelah pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan kandas di semifinal, Sabtu, sedangkan pemain-pemain lainnya sudah tersisih lebih dulu.     Dua gelar juara berikutnya diraih China melalui final sesama pemain China, yakni tunggal putri unggulan ketujuh Wang Lin mengalahkan Wang Xin 21-13, 21-15, dan ganda putri unggulan kedua Du Jing/Yu Yang mengalahkan unggulan teratas Ma Jin.Wang Xiaoli 21-9, 21-17.

Berikut ini hasil lengkap final Kejuaraan Dunia bulu tangkis di Paris, Perancis, Minggu:  8-Zheng Bo/Ma Jin (China)-6-He Hanbin/Yu Yang  (China) 21-14, 21-10    4-Chen Jin  (China)-5-Taufik Hidayat (Indonesia)  21-13, 21-15    7-Wang Lin (China)-3-Wang Xin (China) 21-11, 19-21, 21-13   2-Du Jing/Yu Yang (China)-1-Ma Jin/Wang Xiaoli (China)  21-9, 21-17   5-Fu Haifeng/Cai Yun (China)-1-Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 18-21, 21-18, 21-14  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pratama Arhan Debut di Suwon FC, Mentas 3 Menit, Kena Kartu Merah

Pratama Arhan Debut di Suwon FC, Mentas 3 Menit, Kena Kartu Merah

Internasional
Southampton Promosi ke Premier League, Libas Leeds di Final Play-off

Southampton Promosi ke Premier League, Libas Leeds di Final Play-off

Liga Inggris
Bonucci Ucap Selamat Tinggal kepada Sepak Bola

Bonucci Ucap Selamat Tinggal kepada Sepak Bola

Liga Italia
Mbappe Tak Tergantikan di PSG, Enrique Butuh 6 Rekrutan Baru

Mbappe Tak Tergantikan di PSG, Enrique Butuh 6 Rekrutan Baru

Liga Lain
Jadwal Leg 2 Final Liga 1 Madura United Vs Persib: Modal Apik Maung

Jadwal Leg 2 Final Liga 1 Madura United Vs Persib: Modal Apik Maung

Liga Indonesia
Top Skor Liga 1, David da Silva Mantap di Puncak Usai Bobol Madura United

Top Skor Liga 1, David da Silva Mantap di Puncak Usai Bobol Madura United

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Madura United 3-0: Da Silva 'Sakti', Maung Pesta

Hasil Persib Vs Madura United 3-0: Da Silva "Sakti", Maung Pesta

Liga Indonesia
Klasemen MotoGP 2024 Usai GP Catalunya 2024: Bagnaia Tempel Jorge Martin

Klasemen MotoGP 2024 Usai GP Catalunya 2024: Bagnaia Tempel Jorge Martin

Motogp
Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Lawan 'Om' Sendiri, Modal Olimpiade

Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Lawan "Om" Sendiri, Modal Olimpiade

Badminton
HT Persib Vs Madura United: Dua Tim Buntu di Babak Pertama, Skor 0-0

HT Persib Vs Madura United: Dua Tim Buntu di Babak Pertama, Skor 0-0

Liga Indonesia
Hasil MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia No 1 Usai Salip Martin, Marquez Podium

Hasil MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia No 1 Usai Salip Martin, Marquez Podium

Motogp
Klub Maarten Paes FC Dallas Sambut Bendera Indonesia dengan Cinta

Klub Maarten Paes FC Dallas Sambut Bendera Indonesia dengan Cinta

Liga Lain
Alasan Kompany Cocok Jadi Pelatih Bayern Muenchen

Alasan Kompany Cocok Jadi Pelatih Bayern Muenchen

Bundesliga
Inter Miami Menang Tanpa Messi, Reaksi Keras Fans, Martino Minta Maaf

Inter Miami Menang Tanpa Messi, Reaksi Keras Fans, Martino Minta Maaf

Liga Lain
MilkLife Soccer League 2024, Komitmen untuk Sepak Bola Putri Indonesia

MilkLife Soccer League 2024, Komitmen untuk Sepak Bola Putri Indonesia

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com