OCA Kritik Koordinasi Panitia Asian Games

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Olimpik Asia (OCA) meminta Indonesia untuk meningkatkan kerja sama antarlembaga menghadapi penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang.

Jakarta terpilih sebagai kota penyelenggara Asian Games 2018 menggantikan Vietnam yang menghadapi kesulitan finansial. Pergantian ini berisiko tinggi karena Indonesia hanya memiliki waktu 4 tahun dari biasanya 6 tahun untuk menjadi penyelenggara.

Dalam kunjungan selama tiga hari (4-6 Maret), pihak OCA secara garis besar mengakui perkembangan kemajuan persiapan venue penyelenggara di Jakarta dan di Palembang. Namun, pihak OCA mengingatkan lagi perlunya koordinasi yang lebih jelas pada instansi yang bertanggung jawab pada penyelenggraan di dua kota tersebut.

Direktur Umum OCA, Husain Al-Musallam menyebut ada beberapa tantangan yang harus diatasi oleh Indonesia. "Tantangan yang mereka hadapi cukup berat," kata Al-Musallam.

"Tantangan yang paling berat adalah kerja sama antarmereka, antara badan-badan yang berbeda," lanjutnya. Menurutnya, komunikasi antarlembaga penyelenggara ini tidak berjalan baik.

Menurutnya, pihak OCA yakin pembangunan dan persiapan venue akan berjalan sesuai rencana. Namun, mereka khawatir dengan sulitnya koordinasi antarlembaga penyelenggara.

Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang mempertandingkan 484 nomor dari 42 cabang olahraga. Palembang akan menjadi tuan rumah dari 10 cabang olahraga, sementara Jakarta dan wilayah sekitarnya akan menjadi penyelenggara cabang lainnya.

Asian Games 2018 akan bergulir pada 18 Agustus-2 September 2018. Ini kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah ajang tersebut setelah tahun 1962.