Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Kalah Buat Jonatan Tampil Buruk

Kompas.com - 08/02/2017, 23:07 WIB

BANGKOK, Kompas.com - Jonatan Christie hanya bisa tertunduk lesu saat satu pengembaliannya menyangkut di net. Kesalahan ini mengakhiri pertandingan babak kedua Thailand Masters 2017 yang dijalaninya melawan Aditya Joshi (India), dengan skor 16-21, 19-21.

Hasil ini memang bisa dibilang mengejutkan, Jonatan merupakan unggulan keempat. Diatas kertas ia lebih dijagokan untuk menang ketimbang Joshi yang non-unggulan. Namun sayang, Jonatan hari ini underperformed. Sederet kesalahan tak perlu sering dilakukannya, bahkan sebagian besar poin yang diraih Joshi adalah buah dari kesalahan yang dilakukan Jonatan.

Jonatan sudah mencoba untuk bangkit di gim kedua. Ia mampu mengimbangi permainan Joshi dan sesekali unggul dalam perolehan angka. Saat kedudukan imbang 19-19, Jonatan lagi-lagi melakukan unforced errors yang kembali menguntungkan lawan. Tak seperti biasanya, smash keras Jonatan tak dapat dijadikan senjata yang mematikan, pertahanannya pun kerap dibobol oleh Joshi.

“Saya tidak dapat keluar dari tekanan saat bertanding. Ini membuat saya tidak bisa tampil maksimal hari ini,” kata Jonatan seraya menutup wajahnya dengan handuk.

“Penampilan Jonatan malam ini memang diluar prediksi saya, seorang Jonatan masih perlu waktu untuk mengatasi masalah di lapangan. Sekarang lawan-lawan sudah tahu siapa Jonatan, peringkatnya berapa. Bukannya berpikir bagaimana cara main, cara menerapkan stroke nya, tetapi dia hanya berpikir bahwa Jonatan tidak boleh kalah, nah ini yang bikin kacau,” jelas Hendry kepada Badmintonindonesia.org.

“Kekalahan ini sudah pasti karena faktor non-teknis, tadi kan gampang sekali mati sendiri. Tetapi ini tidak bisa dijadikan alasan, Jonatan perlu introspeksi. Dia harus mencari cara mengatasi dan menyesuaikan diri jika kembali berada di situasi seperti ini,” sambungnya.

Dikatakan Hendry, kekalahan ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi Jonatan. Seandainya ia menang, mungkin Jonatan tak menyadari kekurangannya ini dan tak dapat belajar mengatur cara berpikirnya. Di turnamen level super series premier yang tingkatannya lebih tinggi, Jonatan tak jarang membuat kejutan, ia bahkan mampu menembus babak empat besar di Malaysia Super Series Premier 2016.

“Kalau tanding dari level super series premier ke level grand prix gold harusnya kan lebih ringan. Tetapi di premier itu lawannya lebih berat, Jonatan mainnya lebih lepas. Sedangkan di level grand prix gold, dia merasa harus bisa menang dari lawan-lawannya. Makanya, Jonatan harus ‘lebih matang’ lagi,” tambah Hendry.

Dua wakil pelatnas, Firman Abdul Kholik dan Anthony Sinisuka Ginting masih menunggu giliran bertanding. Sedangkan Ihsan Maulana Mustofa sudah mengamankan tempat di babak 16 besar setelah menang atas Karnphop Atthaviroj (Thailand), dengan skor 21-10, 21-12.

Berikut hasil tunggal putera:
Androw Yunanto [INA]-Chayanin Mekmusik [THA] 21-14, 21-14
Ihsan Maulana Mustofa [INA/9]-Karnphop Atthaviroj [THA] 21-10, 21-12    
Firman Abdul Kholik [INA/16]-Kaninpong Yokard [THA] 21-5, 21-11
Tommy Sugiarto [INA/3]-Mek Narongrit [THA] 21-12, 21-7
Muhammad Bayu Pangisthu [INA]-Evert Sukamta [INA] 21-11, 13-21, 21-11
Anthony Sinisuka Ginting [INA/10]- Vicky Angga Saputra 21-8, 21-13

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com