Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Sean Gelael di Abu Dhabi…

Kompas.com - 30/11/2016, 16:38 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com –
Di akhir musim GP2 Series 2016, pebalap muda Indonesia Sean Gelael harus kembali mendapati kondisi balapan yang sulit. Akibatnya, dia mesti puas mencapai finish di urutan ke-21 di Sirkuit Yas Marina, Minggu (27/11/2016).

Pada sprint race hari itu Sean memulai balapan dari pit lane karena mendapat hukuman turun tiga posisi start akibat insiden dengan Gustav Malja (Rapax) saat feature race, Sabtu (26/11/2016).

Sebelumnya, pada feature race pun Sean harus menanggung penalti. Pada sesi kualifikasi, dia sempat mengalami kendala pada rem mobilnya. Akibatnya, di salah satu tikungan, Sean terpaksa memacu mobilnya lurus mengambil jalan pintas.

Mobil Sean kemudian seperti terkunci. Tindakannya itu memotong jalan pintas dan dinilai melanggar sehingga pebalap berusia 20 tahun ini terkena penalti dan harus berada di posisi terakhir saat start ketika feature race.

Selain faktor teknis, Sirkuit Yas Marina memang dikenal sebagai tempat balap yang membosankan. Banyak tikungan dengan karakter sama antara satu dengan yang lainnya.

Sirkuit ini juga menyajikan tantangan berupa dua jalur lurus yang panjang sebelum memasuki serangkaian tikungan.

sean-gelael.com Sean Gelael berlaga di Sepang, Malaysia.

Namun demikian, karena digelar dalam dua kondisi, yaitu dari terang ke gelap, tantangan para pebalap adalah penurunan temperatur trek yang ekstrem di akhir-akhir balapan.

"Ini memang balapan yang tidak mudah. Tentu, saya kecewa karena tak berhasil menyumbang poin," kata Sean dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/11/2016).

Rekan satu tim Sean di Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Mitch Evans (Selandia Baru), menyumbang satu poin hasil finis di urutan ke-8. Saat sprint race, Evans mengawali balapan dari posisi start ke-15.

Tercatat, GP2 Abu Dhabi merupakan seri ke-11 atau terakhir persaingan GP2 Series 2016. Pebalap Prema Racing asal Peranis, Pierre Gasly, resmi keluar menjadi juara musim ini dengan mengoleksi 219 poin pada klasemen akhir.

Rekan satu tim Gasly, Antonio Giovinazzi (Italia) yang juga didukung Jagonya Ayam, menutup musim dengan berada di urutan kedua hasil mengumpulkan 211 poin.

Mendapat penghargaan

Giovinazzi dan Sean tetap mendapatkan penghargaan dari GP2 musim ini, meskipun tak keluar sebagai juara.

Giovinazzi mendapat penghargaan sebagai pebalap rookie atau debutan terbaik. Musim ini, pebalap asal Italia itu finish di posisi kedua klasemen pebalap dengan 211 atau hanya terpaut delapan poin dari Gasly.

JAGONYA AYAM Helm pebalap Indonesia, Sean Gelael, dengan desain khusus yang dipakai pada GP2 Series 2016.

Sukses tersebut lantaran Giovinazzi mampu memenangi lima seri balapan, yakni dua seri di GP Azerbaijan, dan masing-masing satu seri di GP Belgia, Italia, dan Malaysia.

"Ya, tentu ini membanggakan buat saya. Hasil yang bagus meski agak kecewa tidak bisa menjadi juara dunia. Terima kasih kepada fans, tim dan sponsor yang selama ini memberi dukungan penuh untuk saya," kata Giovinazzi.

Sementara itu, Sean mendapat penghargaan sebagai pemilik helm dengan desain terbaik. Helm Sean didesain bergaya hip hop dengan warna emas dominan. Inspirasi itu didapat karena dia memang menyukai budaya hip hop Amerika Serikat.

JAGONYA AYAM Pebalap Indonesia, Sean Gelael, berpose dengan helm yang dia pakai pada musim balap GP2 Series 2016 saat acara pemberian penghargaan usai seri terakhir digelar di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Minggu (27/11/2016).

Penampilannya juga semakin unik berkat sematan gambar pada penutup kepalanya saat balapan itu. Ada gambar kompas sebagai simbol dari orang-orang yang mendukungnya terjun ke dunia balap, gambar tokoh pebasket NBA Michael Jordan, petinju legendaris Muhammad Ali, dan legenda kungfu asal Tiongkok Bruce Lee.

"Buat saya ini adalah ekpresi seni. Tentu, saya senang dan termotivasi untuk meraih hasil lebih bagus lagi pada balapan mendatang dengan penghargaan ini," kata Sean.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com