Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Riau Ega Sebelum Singkirkan Juara Dunia Panahan pada Olimpiade

Kompas.com - 09/08/2016, 05:03 WIB
Pipit Puspita Rini

Penulis

Laporan langsung Pipit Puspita Rini dari Rio de Janeiro, Brasil.

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Pemanah putra Indonesia, Riau Ega Agatha Salsabila, berhasil menyingkirkan calon terkuat peraih medali emas nomor perorangan Olimpiade Rio 2016, Kim Woo-jin (Korea Selatan).

Ega dan Kim bertemu pada babak kedua (1/32) di lapangan panahan Sambodromo, Senin (8/8/2016). Ega menang dengan skor 6-2.

Bertemu Kim pada babak awal adalah ujian berat bagi Ega. Kim merupakan juara dunia dan pemanah nomor satu dunia. Dia bahkan sudah memecahkan rekor dunia pada hari kualfikasi penentuan posisi undian, Jumat (5/8/2016).

"Setelah kualifikasi dan lihat drawing, saya sempat tidak bisa tidur. Saya berpikir bagaimana caranya bisa mengalahkan dia. Membayangkannya saja sudah sulit," kata Ega.

Ega bahkan menyebut peluangnya untuk menang hanya 10 persen. Hingga saat akan bertanding pun, dia tidak bisa menutupi kekhawatirannya.

Kim membuka pertandingan ini dengan langsung meraih angka 10 pada tembakan pertamanya. Dia meraih total 29 angka pada set ini, sementara Ega 27.

"Sebelum turun, saya sudah tahu dia pasti bisa dapat angka 10. Saya cuma bisa berdoa kepada Tuhan, minta diberi kekuatan supaya bisa mengimbangi permaian Kim," aku Ega.

"Saya berusaha supaya tidak nervous. Kalau sampai nervous, jadinya akan lemas," ujarnya menambahkan.

Saat latihan sebelum bertanding, Ega bahkan mengaku tangannya sampai terasa dingin karena tegang.

"Pas main, saya juga tidak mau terlalu berpikir untuk mengalahkan dia. Yang penting tangan saya jangan sampai gemetar dan bisa main bagus," ujar pemanah 24 tahun tersebut.

Ega bahkan harus memukul-mukul tangannya supaya tidak gemetar. "Tadi masih sedikit gemetar juga. Kalau tidak gemetar mungkin hasilnya akan lebih bagus," ucapnya.

Kemenangan atas Kim ini mengantar Ega ke babak perdelapan final (1/16). Dia akan bertemu pemanah Italia, Mauro Nespoli.

"Di atas kertas, kemampuan kami sama, tetapi saat di lapangan kan berbeda," kata Ega.

Babak perdelapan final ini akan dilangsungkan di Sambodromo, Jumat (12/8/2016).

Kompas TV AS Hentikan Langkah Tim Panahan Putra Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com