Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dustin Brown, Rasta Penakluk Rafa

Kompas.com - 03/07/2015, 08:21 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Dustin Brown sadar tenis adalah olahraga konservatif. Namun, ia sama sekali tidak mau mengingkari asal muasal serta penampilan dirinya.

Brown menjadi bintang Wimbledon pada hari keempat setelah menyingkirkan dua kali juara, Rafael Nadal, di lapangan utama lewat kemenangan 7-5, 3-6, 6-4, 6-4. Ini merupakan kemenangan keempat bagi Brown dalam sebuah turnamen grand slam.

Pemain Jerman keturunan Jamaika ini melengkapi kemenangannya lewat penampilannya yang eye-catching. Ia tampil dengan berewok dan, terutama, rambut dreadlock (gimbal) yang mengingatkan orang kepada legenda musik reggae asal Jamaika, Robert Nesta atau Bob Marley.

Kemenangan atas Nadal merupakan lompatan besar buat petenis berusia 30 tahun ini. Padahal, petenis peringkat 102 dunia ini sebelumnya hanyalah seorang petenis yang mencari uang dengan mengikuti turnamen-turnamen kecil di daratan Eropa.

Selama tiga tahun, Brown keliling Eropa dengan mobil VW milik orangtuanya. Ia kerap berhenti di binatu untuk mencuci bajunya dan juga mencari uang tambahan dengan memasang senar raket milik pemain lainnya.

Kemenangan atas Nadal tampaknya tidak mengubah kepribadian Brown. Ia selalu berusaha menjelaskan "ketidaknormalan" penampilannya kepada para penggemar tenis. "Bagi saya,  (penampilan) saya ini normal saja. Saya bisa saja balik bertanya mengapa justru kalian yang tampak berbeda?"

"Penampilan saya memang seperti ini dan saya tak akan mengubahnya. Dalam dunia tenis, saya memang mengambil beberapa hal, tetapi tak akan mengubah saya secara keseluruhan. Beberapa orang bisa menerima, tetapi saya tak peduli pandangan orang tentang rambut saya," ujarnya.

Dustin Brown memang tampil berbeda di lapangan, terutama karena rambut dreadlock (gimbal) yang mencapai punggungnya. Bagi Brown, dreadlock bukanlah fashion untuk membuatnya berbeda di lapangan, tetapi berkaitan dengan akar budaya moyangnya.

Brown memang dilahirkan di Jerman, tanah kelahiran ibunya. Namun, ia masih menjaga kepercayaan ayahnya yang berasal dari Jamaika dengan tradisi kepercayaan Rastafari yang antara lain ditandai dengan rambut gimbal atau dreadlock serta tato di tubuhnya.

Namun, Brown yang sebelumnya memiliki status kewarganegaraan Jamaika akhirnya memutuskan menjadi warga Jerman setelah merasa tidak mendapat perhatian dari federasi tenis negaranya.

Meski begitu, ia tetap berhubungan dengan ayahnya. Tahun lalu, ia mendapat kiriman foto ayahnya tengah memperlihatkan tato di perutnya. "Saya jarang bertemu ayah saya," kata Brown. "Ini merupakan perjalanan jauh buat saya dan seluruh keluarga."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com