Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggal Putra dan Putri Disiapkan untuk Olimpiade 2020

Kompas.com - 26/05/2015, 09:42 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com -  PP PBSI bersikap relaistis pada peluang nomor tunggal putera dan puteri cabang bulu tangkis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 mendatang.

Hal ini diiungkap oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi pelatnas Cipayung, Ricky Ahmad Subagdja, Senin (25/05/2015).  Menurut Ricky, para pemain muda yang kini menempati Pelatnas Cipayung masih sulit untuk tampil di Brasil mengingat sempitnya waktu.

"Di tunggal putera, yang menempati peringkat tertinggi kini Jonatan Christie di peringkat 55.  Masih cukup jauh untuk lolos ke Rio," kata Ricky usai konferensi pers BCA Indonesia Open Super Series Premier. "Jadi untuk para pemain tunggal putera dan puteri dan juga para atlet lapis kedua, yang kami lakukan sekarang adalah mengirim mereka mengikuti turnamen sebanyak mungkin untuk mengumpulkan poin."

Menurut Ricky, pelatnas kini menempatkan strategi jangka pendek, menengah dan panjang dalam persaingan bulu tangkis global. "Untuk jangka pendek ini tentu saja kita mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dengan mengikuti banyak turnamen. Untuk setahun sasarannya tentu saja lolos ke Olimpiade Rio,"kata Ricky.

Sementara untuk sasaran jangka menengah dan panjang, ini lebih untuk menyiapkan para pemain muda untuk tampil menggantikan para pemain utama. "Untuk Jonatan Christie , Ihsan Maulana dan lainnya kita akan mengikutsertakan mereka dalam banyak pertandingan. Kita berharap frekuensi bertanding yang tinggi ini akan membuat mereka masuk dalam persiangan di lapis atas dunia menjelang Olimpiade 2020 nanti," katanya.

Untuk Olimpiade Rio, menurut Ricky pengurus juga membagi dalam tiga  lapisan dan target para pemian. "Kami memberi target kepada para pemain untuk  ikut atau berpartisipasi di Olimpiade, target mendapat medali (apa pun) dan target mendapat medali emas," kata Ricky.

Untuk target medali emas, Ricky mengakui untuk peta kekuatan sekarang,  hanya dua nama yang muncul yaitu Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan di ganda putera dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran. Namun Ricky menolak saat disebut peluang di ganda putera lebih besar mengingat peta kekuatan saat ini.

"Sebenarnya peta kekuatan tahun depan kan sudah  bisa dibaca saat ini. Di ganda putera, lawan potensial Hendra/Ahsan adalah ganda Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Sementara di bawah mereka ada ganda Tiongkok,  serta ganda Denmark dan mungkin Jepang.  Menghadapi ganda Korea, Hendra/Ahsan kan sudah sering menang juga,"kata Ricky.

Hal serupa juga terjadi di ganda campuran. "Lawan Tontowi dan Butet  kan juga berkisar itu-itu saja, terutama dua ganda Tiongkok.  Kita lihat saja dalam setahun ini siapa yang lebih siap. Saya sih memandang peluang di ganda putera dan ganda campuran untuk mengembalikan tradisi emas sama besarnya," kata RIcky  yang pernah merebut medali emas Olimpiade bersama Rexy Mainaky di Atlanta pada 1996.

Tentang kemunglkian lolosnya para pemain tunggal non pelatnas seperti Dionysius Hayom Rumbaka, Simon Santoso atau pun Tommy Sugiarto, menurut Ricky pihak PP PBSI tentu akan mendukung. "Saya bicara konteks pemain pelatnas saja. Tetapi kalau pemain non pelatnas lolos, tentu dukungan buat mereka sama saja. Ini kan soal merah putih."

Dalam peringkat dunia yang dikeluarkan BWF, peringkat tertinggi Indonesia untuk nomor tunggal putera ditempati Tommy Sugiarto (peringkat 11), Dionysius Hayom Rumbaka (22), Andre Kurniawan Tedjono (38), Simon Santoso (39), Jonatan Christie (55), Firman ABdul Kholik (66), Ihsan Maulana Mustofa (87).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Sports
Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com