Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban "Extra Hard" Antar Rossi Juara di Argentina?

Kompas.com - 22/04/2015, 13:29 WIB
KOMPAS.com — Akhir pekan kemarin, pada GP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Bridgestone untuk kali pertama membawa ban belakang khusus, extra hard, bagi para pebalap tim factory Honda dan Yamaha. Namun, para pebalap sepenuhnya diberi kebebasan untuk memilih ban hard atau extra hard.

"Berdasarkan analisis pada balapan akhir pekan, kami merekomendasikan pebalap factory Honda dan Yamaha untuk memakai ban extra hard saat balapan, tetapi tiap pebalap harus membuat keputusan sendiri berdasarkan strategi dan setting motor," kata Masao Azuma, Chief Engineer Bridgstone, seperti dilansir Crash.net.

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Hiroshi Aoyama, serta rider LCR Honda, Cal Crutchlow, memilih memakai ban hard. Ia memilih ban hard karena, saat memakai ban yang sama (extra hard), Valentino Rossi lebih cepat.

Dengan ban hard, Marquez ditargetkan bisa melaju cepat pada awal lomba, dan mempertahankan keunggulan hingga balapan berakhir.

Strategi yang disusun Honda dan Marquez berjalan baik. Marquez melaju cepat hingga sempat unggul empat detik dari Rossi yang berada di urutan kedua.

Namun, pilihan ban extra hard Rossi memunculkan kisah berbeda saat balapan akan berakhir. Dengan ban dalam kondisi lebih baik, dia perlahan mendekati Marquez, lalu melewatinya saat balapan tersisa dua putaran.

Persaingan menuju podium teratas akan berjalan menarik di antara kedua pebalap, andaikata Marquez tidak terjatuh setelah terjadi kontak di antara sepeda motor kedua pebalap. Marquez terhenti, sementara Rossi juara.

"Membuat keputusan akhir dalam memilih ban memang sulit untuk pebalap karena kondisi cuaca (Minggu) lebih dingin dibanding Sabtu ketika mereka melakukan simulasi. Rossi cepat, dan memiliki kecepatan konsisten dengan ban extra hard. Namun, Marquez juga membalap dengan kuat, dan mampu bersaing untuk memenangi balapan dengan ban hard," kata Azuma.

"Crutchlow juga bisa finis di posisi ketiga, dan mencatat waktu putaran tercepatnya pada lap terakhir dengan ban hard. Jadi, pilihannya juga tepat. Pengaturan ban pada balapan tersebut adalah kunci. Apa pun jenis ban belakang yang dipilih pebalap Honda dan Yamaha bisa dipakai untuk memenangi balapan," lanjut Azuma.

Jika insiden tersebut tidak terjadi, Marquez memang berpeluang menjadi juara GP Argentina. Namun, mempertimbangkan kondisi ban Rossi yang lebih baik,  yang terbukti memiliki waktu putaran lebih baik dan mampu merebut posisi pertama, peluang pebalap Italia tersebut bisa jadi lebih besar.

Pebalap yang finis di posisi kedua pada balapan yang merupakan seri ketiga MotoGP 2015 tersebut adalah Andrea Dovizioso dari Ducati. Para pebalap Ducati dan Suzuki tidak mendapatkan fasilitas ban belakang extra hard meskipun masuk kelompok tim factory karena mereka sudah mendapatkan fasilitas yang dimiliki kelas open.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Liverpool Resmi Umumkan Arne Slot Pelatih Baru Gantikan Klopp

Liverpool Resmi Umumkan Arne Slot Pelatih Baru Gantikan Klopp

Liga Inggris
David da Silva Hampir Pasti Top Skor Liga 1, Fokusnya di Persib Kini...

David da Silva Hampir Pasti Top Skor Liga 1, Fokusnya di Persib Kini...

Liga Indonesia
Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia
16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

Sports
Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Liga Indonesia
Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Sports
4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Liga Inggris
Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Daftar Juara UCI MTB Eliminator World Cup 2024, Panggung Kalteng Dikenal Dunia

Daftar Juara UCI MTB Eliminator World Cup 2024, Panggung Kalteng Dikenal Dunia

Sports
Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Butuh Penyerang Lebih Tajam

Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Butuh Penyerang Lebih Tajam

Liga Inggris
Berpisah dengan Liverpool, Klopp Enggan Cepat Kembali Melatih

Berpisah dengan Liverpool, Klopp Enggan Cepat Kembali Melatih

Liga Inggris
Pebalap Indonesia Qarrar Firhand Raih Podium 3 di Italia Championship

Pebalap Indonesia Qarrar Firhand Raih Podium 3 di Italia Championship

Sports
Tangis Virgil van Dijk di Pelukan Juergen Klopp

Tangis Virgil van Dijk di Pelukan Juergen Klopp

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com