Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bertanding, Atlet Taekwondo Menangis

Kompas.com - 10/03/2015, 19:28 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Akibat perseteruan antar pengurus, enam atlet Taekwondo asal Kabupaten Semarang di bawah naungan Pengurus Besar Taekwondo Indoesia (PBTI) gagal mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) di GOR Pandanaran, Ungaran.

Salah satu orangtua atlet, Suhandi, warga Leyangan, Ungaran Timur mengaku kecewa setelah anaknya tidak bisa ikut Popda yang digelar oleh  Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Semarang ini.

"Kami kecewa, anak sempat menangis di lokasi. Yang jelas, kasus tersebut menganjal anak kami untuk berprestasi," katanya, Selasa (10/3/2015).

Dia mengaku kecewa lantaran perseteruan antar-elite pengurus berimbas pada prestasi para atlet, termasuk anaknya. Dia mengutarakan, saat seluruh atlet melakukan timbang badan, panitia mendapat telepon dari seseorang yang mempermasalahkan regulasi.

"Sebagai orangtua saya berusaha mengalah, anak kami tidak jadi main. Namun kami tetap meminta instansi terkait mencari solusi agar kejadian serupa tidak kembali terulang," ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun, enam orang atlet yang gagal ikut Popda diantaranya Nicholas Baruna Andreawan, Adella Cantika Putri Suhandi, Raras Sari Astuti, Anninda Izza Syahidah, Aditya Wijayanto, dan Muhammad Wahyu Ridwan A.

Sementara itu, Kabid Pemuda dan Olahraga, Disporapar Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan, pihaknya sebagai penyelenggara telah menyerahkan teknis pelaksanaan ke masing-masing pengurus cabang (Pengcab).

"Antara UTI Pro dengan PBTI di tingkat provinsi memang belum bisa menemui titik temu, dan kabupaten/kota hanya mengikuti ketentuan yang sudah ada," katanya.

Pada saat rapat koordinasi, dirinya sudah mengusulkan untuk seluruh atlet Taekwondo bisa ikut mengingat ini memang event pelajar. Akan tetapi, menurutnya, pihak pengurus provinsi menjawab bahwa pengurus dan pelatih mayoritas dari PBTI sehingga aturan yang digunakan mengacu ke TI.

"Begitu pula ketika kabupaten/kota hendak mengirimkan atlet, harus mendapat rekomendasi dari PBTI. Saya bersama pengurus dari Magelang sudah berusaha memfasilitasi, tetapi berhenti di provinsi," tukas Alex.

Taekwondoin Abdillah Aqshal Hidayat ditolak panitia kejuaraan Popda Kabupaten Semarang. Alasannya, dia berasal dari salah satu Dojang UTI Pro Kabupen Semarang. Hal itu terjadi pada 7 Maret lalu di GOR Pandanaran-Wujil, Ungaran. Abdillah datang dengan membawa surat keterangan dari kepala sekolah dan atas nama SMP 1 Ungaran. Namun, panitia pendaftaran menolaknya dengan alasan dari UTI Pro. Padahal Popda merupakan kejuraan pelajar SD, SMP maupun SMA, bukan antar Dojang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi Skor Real Madrid vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor Real Madrid vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Liga Champions
Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Liga Indonesia
Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com