Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Lari 10-K Sudah Bertahan 25 Tahun

Kompas.com - 24/02/2015, 21:51 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Pelari veteran, Osias Kamlase bingung dengan gizi lebih baik dan postur lebih tinggi, atlet saat ini tetap tidak mampu memperbaiki rekor lari 10 K yang sudah bertahan 25 tahun.

Catatan waktu terbaik nomor lari 10.000 meter di jalan raya, lebih dikenal 10K, masih atas nama Eduardus Nabunome. Edu, begitu ia dipanggil, menorah 29 menit 25 detik pada 1989.  Memasuki tahun ke-26, rekor ini masih bertahan.

Seorang pelari veteran, Osias Kamlase mengaku heran catatan waktu itu tidak juga bisa dipecahkan oleh pelari muda di negeri ini hingga saat ini. Menurut Osias, pelari sekarang memiliki postur dan gizi jauh lebih baik ketimbang atlet masa lampau. Tentu saja untuk memecahkan rekor terdahulu bukan hal susah diwujudkan.

“Heran saja kenapa tidak bisa terpecahkan,” kata Osias ditemui usai mengikuti ajang lomba lari 10K di Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu..

Rata-rata pelari saat ini memiliki postur lebih dari 170 Cm. Tinggi badan seperti itu jauh melebihi banyak pelari jarak jauh masa lalu, kata Osias. Mantan atlet nasional era 1980-an ini mengatakan, dirinya dan Eduardus memiliki tinggi kurang lebih sama, yakni 165 Cm.

Sementara dari segi teknik dan kemampuan di lintasan, para pelari muda tentu telah melampui pelari masa lalu. Ia mencontohkan, dirinya mencatat 36 menit di kejuaraan Samarinda 10K pertengahan Februari 2015 ini dan di Balikpapan 10K yang berlangsung minggu lalu.

Catatan itu jauh dibanding Agus Prayogo, atlet Pelatnas, yang mencatat 31 menit 30 detik saat turun di Balikpapan 10K. Kendati begitu, catatan Agus tetap masih jauh dari Edu. “Mereka yang muda sekarang itu jangkauan kaki lebih panjang. Beda sekian sentimeter itu sebenarnya bisa membedakan hasil,” kata Osias.

Kejuaraan 10K di jalan raya dirasa tak meningkatkan motivasi banyak pelari muda potensial hingga belum juga ada yang mematahkan rekor nasional Edu. Kala berlari, bisa jadi mereka lebih memilih berlari aman ketimbang harus ngotot untuk mengejar rekor baru.

Osias mengatakan, kondisi berbeda dialami banyak pelari maupun atlet masa lalu dan di belahan negara lain. Memecahkan atau memperbaiki rekor pribadi saja menjadi motivasi tiap atlet, apalagi rekor orang lain bisa terpecahkan.

“Biasanya, pelari idealis bila sudah di depan tetap berlari semakin kencang karena ingin memecahkan rekor. Pelari sekarang, kalau sudah di depan justru santai, lalu speed ketika mendekati finis,” kata Osias.

Faktor inilah yang membuat rekor Eduardus belum juga patah. “Ini soal mental saja. Kalau usia saya masih 30 tahun, ku kejar semua,” katanya.

Osias Kamlase kini berusia 48 tahun. Ia salah satu pelari kawakan yang pernah dimiliki negara ini. Namanya mencuat di kancah nasional pasca menempatkan diri di posisi tiga nomor 10.000 meter pada Kejuaraan Nasional 1988. Sejak itu, Osias membukukan banyak prestasi di lari nomor jarak jauh. Salah satunya urutan empat 10.000 meter kelas junior di Kejuaraan Dunia 1989 di New Delhi India.

Nama Osias juga menggema di PON hingga Sea Games. Ia menyabet perunggu di PON Jakarta 1989. Ia kemudian beberapa kali memperkuat tim Pelatnas hingga merebut perunggu di nomor marathon di Sea Games 2001 di Malaysia. Sepanjang karirnya di nomor 10.000 meter, Osias mencatat waktu terbaik 30 menit 09 detik di lintasan (indoor) dan 30 menit di jalan raya. Catatan waktu di lintasan itu dibukukan di Sea Games 1991 di Filipina.

Kehebatan berlari didapati sejak sekolah dasar. Alam kampung nan dingin menempa Osias kecil. Ia harus jalan kaki 10 kilometer pergi pulang dari Desa Sunu di NTT ke Kecamatan Amanatun Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

“Tiap hari saya lakoni ini. Dari situ kekuatan kaki ini,” kata Osias. Generasi atlet berganti. Osias kini menjadi pelatih lari di Bali sembari menjalani hidup sebagai pegawai negeri. Tetapi soal berlari, ia tidak berhenti. Di mana ada kejuaraan 10K, Osias mengaku tertarik untuk terjun ke sana.

Ia berharap, pemerintah memfasilitasi lomba khusus untuk kategori veteran ini. Tujuannya, kata dia, untuk memberi dukungan bagi atlet negeri ini khususnya pelari muda agar terus berprestasi bagi negara dan khususnya untuk menciptakan prestasi yang tiada henti. “Ini usulan saja. Biarlah para pelari usia di atas 35 tahun diberi kesempatan untuk bertanding lagi. Tujuannya untuk semangat bersama semua pelari,” kata Osias. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Liga Indonesia
Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Timnas Indonesia
Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Badminton
Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Liga Inggris
Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Internasional
Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Liga Lain
Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

Liga Inggris
Kata Manajer Tim Terkait Ujian Madura United di Championship Series Liga 1

Kata Manajer Tim Terkait Ujian Madura United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Resmi Diluncurkan, Honor of Kings Gelar Turnamen Esport

Resmi Diluncurkan, Honor of Kings Gelar Turnamen Esport

Sports
Timnas Jerman Panggil 27 Pemain, Nagelsmann Ingin Juara Euro 2024

Timnas Jerman Panggil 27 Pemain, Nagelsmann Ingin Juara Euro 2024

Internasional
Tiga Klub 100 Persen Lolos Club Licensing, Bukti Konsistensi, Sejarah, dan Pelecut Prestasi

Tiga Klub 100 Persen Lolos Club Licensing, Bukti Konsistensi, Sejarah, dan Pelecut Prestasi

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com