"Saya bermain atas nama cinta pada olahraga ini. Dan karena cinta, dan pemahaman baru akan arti memaafkan, saya dengan bangga akan bermain di Indian Wells 2015," tulis Serena di Time.com.
Serena dan kakaknya, Venus, memboikot Indian Wells dari jadwal turnamen mereka setelah insiden yang terjadi pada semifinal dan final 2001. Kakak-beradik tersebut seharunya bertemu di semifinal. Namun, 20 menit sebelum bertanding, Venus menyatakan mundur karena tendinitis.
Serena terkejut ketika keputusan tersebut mendapat sorakan cemooh dari para penonton. Bahkan ada tuduhan bahwa mundurnya Venus sudah diatur oleh sang ayah, Richard.
Insiden berlanjut saat laga final yang mempertemukan Serena dan Kim Clijsters (Belgia). Hampir sepanjang pertandingan, Serena harus menghadapi cemooh penonton. Bahkan, Richard mengaku mendengar ada ucapan bernada rasialis dari penonton.
"Sulit bagi saya untuk melupakan kenangan ketika saya menghabiskan waktu berjam-jam menangis di ruang ganti setelah menang pada 2001, lalu kembali ke Los Angeles dan merasa telah kalah dalam pertarungan terbesar, tak hanya di tenis, tapi dalam kesetaraan," lanjut Serena.
Raymond Moore, CEO turnamen Indian Wells, mengaku sangat senang dengan keputusan Serena untuk kembali mengikuti turnamen yang akan berlangsung bulan depan selama dua pekan di area Palm Springs tersebut.
"Kami tahu penggemar tenis akan menyambut dia sebagai juara yang luar biasa, dan kami sangat menantikan dia kembali bermain di sini," kata Moore.
Sebelum 2001, Serena pernah menjadi juara di Indian Wells pada 1999.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.