"Sebagai Menpora, dia harus membela olahraga, itu kata kuncinya. Untuk atletik... atletik harus ditempatkan pada posisi yang baik. Apakah itu di mata pemerintah, di mata DPR, masyarakat secara individu, atau lembaga-lembaga di masyarakat seperti perusahan, televisi atau media. Kalau semua sudah oke, yang lain akan gampang. Soal dana atau infrastruktur akan mengikuti," kata Tigor saat ditemui di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
Tigor menambahkan, Menpora tidak perlu pusing memikirkan mengenai pembinaan atlet. Pembinaan cukup diserahkan kepada induk-induk setiap cabang olahraga. Induk-induk cabang olahraga juga sudah langsung berafiliasi dengan organisasi di Asia dan dunia.
"Semua fasilitas dan sumber daya sudah ada dan tinggal diberdayakan. Yang jadi pertanyaan sekarang ini, olahraga itu di mata masyarakat ada di prioritas ke berapa?" ujar Tigor.
Secara khusus, Tigor berharap pengenalan atletik di Indonesia secara konsisten bisa dimulai sejak usia dini. Di setiap sekolah, selayaknya atletik jadi salah satu olahraga wajib.
"Contohnya gak usah jauh-jauh, negara tetangga kita, Singapura. Di sekolah-sekolah menengah yang ada di sana, semua memiliki lintasan atletik. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, dan China, memasukkan atletik sebagai intra kurikuler," jelas Tigor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.