Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Li Yongbo Tuduh Korea Selatan Curang

Kompas.com - 26/09/2014, 15:34 WIB
INCHEON, KOMPAS.com - Pelatih kepala Tiongkok, Li Yongbo, masih belum bisa menerima kekalahan timnya dari Korea Selatan pada partai final bulu tangkis beregu putra Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Selasa (23/9/2014). Li Yongbo menuduh tuan rumah dengan sengaja mengatur arah angin untuk menyulitkan pemainnya.

"Kami tidak kalah karena alasan teknik atau taktik, tetapi karena alasan yang disengaja. Korea Selatan sengaja mengatur arah angin di stadion dan mengambil keuntungan dari hal tersebut," kata Li.

"Ketika sumber angin di belakang kami, mereka mengencangkannya. Namun, ketika angin di belakang pemain Korsel, mereka mematikan pendingin ruangan. Sebelum Asian Games dimulai, mereka sudah berlatih 15 hari di stadion ini, jadi mereka lebih mengenal stadion ini dibanding kami," lanjut Li.

Li bahkan tidak mengerti bagaimana mungkin pemain tunggal andalannya yang juga juara dunia, Chen Long, bisa hanya meraih lima poin pada gim pertama, saat bertemu Son Wan-ho, pada partai pertama. Chen Long kalah 5-21, 24-22, 14-21.

"Angin terlalu kencang pada gim pertama. Sulit buat dia untuk bermain dari baseline yang merupakan spesialiasinya. Pada gim kedua, angin hilang, tetapi kembali lagi pada gim kedua. Ini Asian Games. Jika ini adalah Kejuaraan Dunia atau Piala Thomas-Uber, BWF tidak akan membiarkannya terjadi," tegas Li.

Keluhan yang sama juga disampaikan pelatih Jepang, Keita Masuda. Setelah timnya dikalahkan Korsel 2-3 di perempat final, Masuda juga mengeluhkan soal angin.

"Angin di stadion ini sangat aneh, selalu menguntungkan tuan rumah. Setiap kali kami berganti tempat, angin juga ikut berganti tempat," kata Masuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com