"Saya rasa, saya tidak akan bisa menunggu empat tahun lagi untuk event (Asian Games) berikutnya karena umur saya. Jadi, saya akan melakukan yang terbaik untuk Asian Games ini, yang mungkin adalah terakhir bagi saya," kata An.
An dulunya bekerja di pusat informasi dan kebudayaan Jepang di Korea selama 20 tahun. Sejak pensiun, ia selalu ingin berbagi dan bekerja sama dengan orang lain.
Sebuah kesempatan langka datang pada 2002. Ia ditunjuk sebagai penerjemah bahasa Korea-Jepang, selama Piala Dunia 2002, di mana kedua negara tersebut menjadi tuan rumah.
"Setelah pensiun, saya mengikuti banyak event internasional yang saya bisa, termasuk yang diselenggarakan di negara saya sendiri. Sejak Piala Dunia 2002 hingga Asian Games 2014, saya bangga telah diberi kesempatan untuk ambil bagian," tambah An.
Pada Asian Games 2014 ini, ia bertugas di media center untuk membantu wartawan Jepang yang ingin mewawancarai atlet Korea ataupun penyelenggara. Dia mengaku belajar bahasa Jepang ketika bersekolah dasar selama Jepang menjajah Korea Peninsula pada 1940-1945.
An sering terlihat bersama sukarelawan muda yang juga penerjemah untuk bahasa Korea-Tiongkok, Li Si-yu, yang berusia 20 tahun. Meski terpaut usia sangat jauh, kedua orang ini bisa bekerja sama dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.