Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penginapan Belum Dibayar, Tim Rowing Berangkat Lebih Dulu dengan Dana Sendiri

Kompas.com - 10/09/2014, 18:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Akomodasi dan konsumsi kontingen Indonesia di perkampungan atlet Asian Games Incheon 2014 belum jelas karena belum ada dana untuk membayarnya. KOI terpaksa menalangi dana sebesar Rp 2,5 miliar agar kontingen Indonesia bisa tinggal di perkampungan atlet.

Sebelum melunasi pembayaran akomodasi dan konsumsi, kontingen Indonesia tidak bisa tinggal di perkampungan atlet yang akan dibuka mulai 15 September. Padahal, tim dayung sudah tiba di Korea Selatan sejak Selasa kemarin dan tim sepak bola berangkat Rabu ini.

Pelaksana Tugas Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Hifni Hasan, Selasa (9/9), mengatakan, uang akomodasi dan konsumsi seharusnya dibayar melalui transfer sebanyak 80 persen sebelum pendaftaran kontingen atau delegate register meeting (DRM), Rabu ini pukul 11.00 waktu Incheon, Korsel. Sisanya, sebesar 20 persen, dibayar tunai atau transfer saat DRM.

"KOI meminta kepada panitia Asian Games agar DRM untuk Indonesia diundur pada Kamis (11/9) karena dananya belum ada. KOI akan menalangi biaya akomodasi dan konsumsi sebesar Rp 2,5 miliar untuk kontingen sebanyak 265 atlet dan ofisial dengan rincian 50 dollar AS per orang per hari. Panitia Asian Games terus bertanya kapan Indonesia ikut DRM," kata Hifni.

Hifni mengungkapkan, para atlet juga belum menerima uang saku dan perlengkapan kontingen, seperti jaket, kaus, dan sepatu. Uang saku untuk atlet rowing dan sepak bola yang berangkat lebih dulu terpaksa ditalangi induk organisasi masing-masing. PB PODSI menalangi Rp 350 juta dan PSSI menalangi Rp 500 juta.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik mengatakan, Kemenpora masih terus memproses pencairan anggaran kontingen untuk uang saku, transportasi, dan akomodasi kontingen.

"Uang saku akan diberikan sebelum rombongan utama berangkat (14-15 September). Pencairan akan dilakukan lewat KOI. Tiap hari, tim teknis Kemenpora terus mengerjakan (proses pencairan) itu. Insya Allah, Kamis (11/9) besok kelar," ujarnya.

Berlarutnya pencairan anggaran untuk kontingen Indonesia di Incheon, ungkap Djoko, terjadi karena adanya perubahan mekanisme penyaluran anggaran. Adapun jumlah dana yang dianggarkan untuk keperluan kontingen yang berjumlah 316 orang (mencakup atlet, ofisial, dan pendukung) adalah Rp 16,5 miliar.

"Mulai tahun ini, mekanismenya bukan lagi block grant (dana bantuan) langsung ke KOI seperti tahun lalu, melainkan swakelola. Jadi, dana dibayarkan oleh Kemenpora sesuai ketentuan. Bukan kami ingin mempersulit, tetapi ini tuntutan akuntabilitas," ucapnya.

Ia mempersoalkan banyaknya cabang olahraga yang minta berangkat lebih awal ke Incheon. "Dayung, sepak bola, dan panahan minta berangkat lebih awal. Ada yang jauh sebelum hari-H," ungkapnya.

"Soal jadwal, ini memang urusan KOI dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas. Namun, repotnya, kan, di anggaran. Kalau mau berangkat duluan, boleh saja. Itu ditalangi KOI dulu, asalkan itu (cabang olahraga) memang punya peluang (meraih) emas," ujarnya.

Dana sendiri

Tim dayung (rowing) yang berangkat lebih awal tidak memakai dana Kemenpora. PB PODSI menalangi biaya keberangkatan dan biaya tinggal di Korsel lebih awal. "Kami menalangi sekitar 17.000 dollar AS (sekitar Rp 195 juta)," ujar Manajer Rowing yang juga Wakil Ketua Umum II PB PODSI Budiman Setiawan.

Dana itu untuk biaya keberangkatan, makan, hotel, dan transportasi 13 atlet dan tiga ofisial dayung-rowing, 9-15 September. "Perkampungan atlet itu baru dibuka 15 September. Jadi, kami memilih memesan hotel di dekat Chengju Tangeum Lake, lokasi lomba dayung," ujar Budiman.

Dengan datang lebih dulu ke Korsel, ujar Budiman, para pedayung yang berlatih di Pangalengan pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) bisa beradaptasi dengan lingkungan di lokasi lomba di ketinggian 350 mdpl.

"Sesuai perhitungan, agar puncak performa atlet bisa dicapai pada 20 September atau saat hari lomba, mereka sudah harus pindah lokasi ke ketinggian lebih rendah sejak sekarang (agar bisa adaptasi). Itu sebabnya, kami mengejar keberangkatan lebih awal," ujar Budiman. (HLN/JON/WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Liga Spanyol
Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Badminton
Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Badminton
Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com