Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Marathon 2014, Ajang Kemanusiaan dan Pengenalan Budaya

Kompas.com - 24/08/2014, 16:37 WIB
Patric Rio Romualdo Batubara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sukses menggelar lomba Jakarta Marathon 2013 lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) akan kembali menggelar Jakarta Marathon 2014. Lomba ini akan diselenggarakan pada 26 Oktober 2014, di kawasan Silang Monas Barat Daya, Jakarta.

Pada edisi kedua ini, Jakarta Marathon akan melombakan empat nomor yaitu full marathon (42,195km), half marathon (21km), 10km marathon, dan Maratoonz (1,3km/children's sprint).

Wakil Menteri Parekraf Sapta Nirwandar mengatakan bahwa lomba Jakarta Marathon 2014 ini akan berbeda dengan lomba maraton lainnya di dunia.

"Maraton di Jakarta ini juga akan menjadi ajang sport tourism. Nantinya, akan ada festival budaya yang melengkapi acara maraton ini. Kami juga akan mengundang ragam budaya dari Solo, Jember, juga Banyuwangi," kata Sapta pada konferensi pers Jakarta Marathon 2014, di Kebayoran, Minggu, (24/8/2014) pagi.

Rute Jakarta Marathon ini pun dirancang agar peserta bisa melihat tempat-tempat bersejarah di Jakarta seperti kawasan Kota Tua, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Fatahillah Square, Monas, dan Bundaran Hotel Indonesia.

"Untuk menambah daya tarik, akan ada 15 pelari elit dunia yang berasal dari Jepang, Australia dan Afrika. Khusus yang Afrika akan kita perketat seleksinya karena ada virus ebola," kata Ndang Mawardi, perwakilan dari pihak penyelenggara. "Sepuluh atlet lari nasional pun akan berpartisipasi setelah absen pada tahun lalu karena persiapan SEA Games Myanmar."

Selain lari maraton, acara dengan total hadiah 2,4 miliar ini juga akan mengadakan aksi sosial kemanusiaan berupa donasi kepada Palang Merah Indonesia (PMI) melalui indokasih.com.

"Kami akan siapkan mobil unit donor darah saat acara berlangsung. Kami juga akan mengundang masyarakat yang hadir untuk melakukan donor darah. Harapan kami, maraton ini bisa menjadi maraton kemanusiaan," kata Muhammad Muas, perwakilan PMI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com