- Sukses Jepang menjuarai Piala Thomas untuk kali pertama sepanjang sejarah, Mei lalu, jadi pemacu semangat tim bulu tangkis Indonesia untuk meraih hasil lebih baik pada BCA Indonesia Open Superseries Premier, 17-22 Juni 2014. Pada laga final, tim Thomas Jepang menang 3-2 atas Malaysia.
"Piala Thomas (yang diraih) Jepang memotivasi saya, bahwa semua orang punya
chance untuk menang. Membuat saya selalu waspada juga karena setiap lawan bisa menang," kata pebulu tangkis muda Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo, saat jumpa pers, Senin (16/6/2014).
"Walaupun Piala Thomas adalah permainan tim dan ini (Indonesia Open) adalah permainan individu, banyak poin-poin positif yang dapat kita ambil untuk diterapkan pemain Indonesia, seperti semangat mereka (pemain Jepang)," kata Sekretaris Jenderal Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Anton Subowo.
Anton menilai kemenangan Jepang merupakan bukti bahwa bulu tangkis dunia telah berkembang. Banyak pemain muda yang bagus bermunculan, antara lain para pemain Jepang, seperti Kento Momota dan Akane Yamaguchi.
"Kita juga turut bangga Piala Thomas akhirnya diraih lebih dari tiga negara (sebelum Jepang, Piala Thomas selalu diraih Indonesia, Malaysia, atau Tiongkok). Itu juga merupakan suatu tanda bahwa badminton sudah berkembang. Tantangan baru menanti, bukan hanya dari pemain-pemain lama, tetapi justru dari pemain baru," lanjut Anton.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Subbidang Pelatnas Ricky Subagja. Menurut Ricky, pemain muda harus diberi kesempatan lebih untuk unjuk gigi.
"Pemain yang dianggap berpotensi sesegera mungkin meningkatkan diri jadi berprestasi. Bermain yang terbaik. Kita lihat negara lain, seperti Jepang dan Tiongkok yang memasangkan junior-senior, kita pun juga bisa, contohnya Greysia (Polii)/Kevin," kata Ricky.