Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPH Tidak Pilih Lawan

Kompas.com - 01/06/2014, 07:12 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Tim putri bulutangkis Universitas Pelita Harapan (UPH) memastikan satu tiket babak semifinal Grand Final Liga Mahasiswa (Lima) Badminton 2014.

Sukses itu diraih setelah tim ini keluar sebagai juara pool X usai menundukkan lawan-lawan mereka pada laga putaran final yang berlangsung di Hall Bulutangkis Asia Afrika, Jumat-Sabtu, ( 30-31/5) 2014.

Status juara grup diperoleh berkat tiga kemenangan yang diraih masing-masing atas tim Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta dengan skor 4-1. Dilanjutkan dengan kemenangan telak 5-0 atas Unsada dan Unikom Bandung yang dipaksa menyerah 1-4. Bagi Unikom, kekalahan ini tidak merubah posisi mereka dari peringkat dua grup sekaligus berhak mendampingi UPH melangkah ke semifinal yang akan digelar Minggu (1/6).

Mengomentari sukses yang dibuat anak buahnya, pelatih UPH Vera Octavia mengatakan kalau capaian mereka kali i merupakan buah dari persiapan matang yang telah merek lakukan sebelumnya. "Mungkin kami satu-satunya tim yang sudah mempersiapkan sejak Januari, atau beberapa bulan sebelum kompetisi ini berlangsung," ujarnya.

Dengan persiapan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu dirinya optimistis mampu membawa anak asuhnya sampai ke laga puncak dan merebut gelar juara. Namun sebelum itu mereka harus lebih dahulu melewati babak semifinal. Terkait calon lawan, mantan atlet pelatnas PBSI Cipayung tidak mau pilih lawan. "Kami siap melawan tim mana saja, karena kekuatan mereka relatif sama," ungkapnya.

Vera menambahkan, dirinya bersukur bisa mencatat hasil yang sejauh sesuai dengan target yang dipatok manajemen UPH. "Berkat sukses kami tahun lalu itu, kampus sepertinya mau memberi kepercayaan lebih," ujar mantan pemain nasional yang satu angkatan dengan pemain ganda, Carmelita serta Deyana Lomban itu.

Di semi final, UPH akan menghadapi runner up pool Y Usakti yang pada pertandingan terakhir grup takluk dari UPI Bandung dengan skor 2-3. Adapun UPI yang keluar sebagai juara pool akan bertemu Unikom Bandung pada waktu dan tempat yang sama untuk perebutan satu tiket final yang akam digelar sore hari nya.

Dari nomor putra juara bertahan tim putra bulutangkis Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta harus mengubur ambisi mereka untuk mempertahankan gelar juara. Hal itu terjadi setelah mereka gagal melewati babak penyisihan grand final yang berlangsung di Hall Bulutangkis Asia Afrika.

Kepastian gagal lolos sekaligus menjadi juru itu terjadi setelah pada pertandingan terakhir grup B, (Sabtu, 31/5) UBL ditaklukkan Universitas Siliwangi Bandung dengan skor telak 0-5.

Bukan hanya gagal, UBL juga tak berhasil merebut satu pun kemenangan dari tiga pertandingan yang mereka lakoni. Raihan buruk itu menyusul dua kekalahan terdahulu yang mereka terima dari Unikom Bandung ( 2-3) dan Ubaya yang menang 5-0.

Hasil ini sebenarnya sudah diprediksi oleh skuad UBL. Pasalnya, materi pemain yang turun kali ini tidak sebaik tahun lalu saat mereka keluar sebagai juara. " Tahun lalu kami punya lima pemain dengan kemampuan merata. Sekarang tinggal dua orang dam sisanya pemain baru."ujar Fadrian Arifin, kapten tim UBL.

Menurutnya, bisa lolos ke putaran final ini saja sudah merupakan prestasi karena selain kekuatan menurun, tim-tim lawan hampir semua mengalami peningkatan."Tidak ada regenerasi dalam tim kami,"tambahnya.

Pada laga semifinal, Unikom Bandung yang berstatus juara grup, akan menghadapi tim Universitas Negeri Jakarta, runner up grup A. Sedangkan tim putra Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebagai juara grup A akan meladeni tim Universitas Surabaya (Ubaya) dalam laga semifinal lainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com