Pemain asal klub SGS PLN Bandung ini mengaku belajar banyak dari kekalahan sebelumnya. Menurut Anthony, sebetulnya secara teknik permainan ia bisa menang pada pertemuan sebelumnya. Hanya saja kala itu ia kurang sabar di lapangan.
"Saya sudah hafal kelebihan dan kurangan Kanta di bagian mana. Kekalahan sebelumnya memberi saya banyak pelajaran. Sebetulnya dia tidak terlalu bahaya, asalkan saya bisa sabar dan bisa mengikuti ritme permainan, pasti bisa menang," ujar Anthony, pemain kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996.
"Tapi saya tidak menyangka bisa menang dengan skor cukup jauh. Dengan mengantongi kekurangan dia dan terus mencecarnya di bagian tersebut, saya membuat dia tidak bisa mengembangkan permainan," tambah Anthony.
Anthony berharap bisa tampil stabil hingga partai puncak. Kemenangan di perempat final tak lantas membuatnya puas. Indonesia masih punya satu wakil tunggal putra lagi yaitu Jonatan Christie. Unggulan pertama ini sedang bertanding melawan wakil Tiongkok, Lin Giu Pu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.