Li Na Berharap pada Keberuntungan Bangsa China

MELBOURNE, KOMPAS.com — Bintang tenis asal China, Li Na, berharap pada keberuntungan yang dipercaya bangsa China saat akan menghadapi Dominika Cibulkova pada final Australia Terbuka, Sabtu (25/1/2014).

"Di China, kami memiliki kepercayaan bahwa jika kita mampu melewati masa-masa hidup yang sulit, maka itu berarti Anda memiliki keberuntungan," kata Li Na.

Pemain unggulan keempat ini lolos ke final Australia Terbuka untuk kali ketiga setelah menyingkirkan petenis remaja Kanada, Eugenie Bouchard, 6-2, 6-4, dalam pertandingan di Melbourne Park.

Meski telah dua kali lolos ke final, Li Na belum pernah menjadi ratu pada ajang Grand Slam ini. Pada 2011, ia dikalahkan petenis Belgia, Kim Clijsters. Sementara itu, tahun lalu, ia dikalahkan Victoria Azarenka setelah terkilir dan pingsan.

Pada ajang Australia Terbuka tahun ini, Li Na memang membutuhkan banyak keberuntungan untuk lolos ke final.  Pada babak ketiga, ia nyaris disingkirkan oleh Lucie Safarova dan, menurut Li Na, ia diselamatkan oleh nasib dan keberuntungan ketika bola pukulan Safarova jatuh di luar lapangan saat kedudukan match-point.

Karena itulah, ia berharap keberuntungan ini akan terus menyertainya pada pertandingan final. "Setelah pertandingan menghadapi Safarova, saya merasa diberi kesempatan menjalani kehidupan kedua. Sekarang saya berharap keberuntungan itu akan kembali bersama saya."