Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Pertandingan Terbaik di Turnamen Grand Slam 2013

Kompas.com - 02/12/2013, 13:14 WIB
KOMPAS.com — Dari empat turnamen Grand Slam yang berlangsung tahun ini, banyak tersaji pertandingan-pertandingan menarik, dengan melibatkan petenis-petenis terbaik di dunia. ATP World Tour memilih lima pertandingan terbaik, di mana empat di antaranya melibatkan petenis Serbia, Novak Djokovic.

Berikut lima pertandingan terbaik di turnamen Grand Slam sepanjang 2013.

1. Rafael Nadal vs Novak Djokovic  6-4, 3-6, 6-1, 6-7(3), 9-7, semifinal Roland Garros (French Open).
Nadal dan Djokovic turun ke lapangan Philippe Chatrier untuk melanjutkan rivalitas mereka, dengan terik matahari menyengat dan suhu mencapai 27 derajat celsius. Djokovic tengah berburu gelar pertama di Rolland Garros, sementara Nadal mencari gelar kedelapannya di turnamen ini.

Dua petenis terbaik dunia saat ini itu beradu stamina dan pukulan selama empat jam 37 menit. Drama laga ini memuncak di set kelima, dengan reli-reli panjang dan pukulan-pukulan menakjubkan.

"Kamu harus cinta pada pertandingan," kata Nadal setelah memenangi pertandingan. "Kamu harus menghargai apa yang kamu lakukan setiap saat. Pertandingan-pertandingan seperti ini sangat spesial. Kamu tidak mendapat kesempatan untuk memainkannya setiap hari."

"Selamat kepada lawan saya karena dia menunjukkan keberanian pada momen yang tepat dan melakukan pukulan," kata Djokovic. "Pada set kelima, dia melancarkan pukulan luar biasa dari baseline. Selamat untuknya karena hal itulah dia menjadi juara."

2. Novak Djokovic vs Juan Martin del Potro 7-5, 4-6, 7-6(2), 6-7(6), 6-3, semifinal Wimbledon.
Pertandingan terpanjang dalam sejarah semifinal Wimbledon dicatat oleh Djokovic dan Del Potro lewat pertandingan ini.

Del Potro, yang mendapat cedera ankle (pergelangan kaki) saat menghadapi Grega Zemlja di babak ketiga, memasuki Centre Court untuk menjalani semifinal Grand Slam pertamanya, sejak juara US Open 2009. Del Potro juga berharap bisa menjadi petenis Argentina kedua yang bisa menembus final Wimbledon, setelah David Nalbandian pada 2002.

Tetapi, Djokovic juga punya misi. Petenis 26 tahun ini siap membalas kekalahannya dari Del Potro di lapangan yang sama, pada perebutan medali perunggu Olimpiade, setahun sebelumnya. Djokovic akhirnya memenangi pertandingan yang berlangsung hampir selama lima jam tersebut.

"Ini adalah salah satu pertandingan terbaik yang pernah saya mainkan, salah satu yang paling menarik tentu saja," kata Djokovic yang mencatat 80 winner dan 22 ace pada pertandingan ini.

3. Novak Djokovic vs Stanislas Wawrinka 1-6, 7-5, 6-4, 6-7(5), 12-10, babak keemat Australian Open.
Di atas kertas, Djokovic memiliki banyak keunggulan atas Wawrinka. Sebelum laga ini, Djokovic menang dalam 10 pertemuan mereka sebelumnya, sejak 2007. Dia baru kalah dua kali, dan hanya sekali yang berlangsung di lapangan semen atau keras.

Tetapi, Wawrinka mampu menghadirkan kejutan, dan memenangi set pertama dengan 6-1. Petenis Swiss ini bahkan unggul 5-2 di set kedua, sebelum Djokovic membalikkan keadaan dan memenangi set ini dengan 7-5.

Wawrinka memaksa Djokovic bermain lima set, setelah memenangi set keempat lewat tiebreak 7-5. Set kelima berlangsung menegangkan hingga kedudukan 11-10. Djokovic menutup 20 reli pukulan dengan backhand pass yang jadi penentu akhir pertandingan.

"Saya rasa, ini jauh melebihi pertandingan terbaik yang pernah saya mainkan, terutama dalam laga lima set, melawan petenis nomor satu," kata Wawrinka.

4. Rafael Nadal vs Novak Djokovic 6-2, 3-6, 6-4, 6-1, final US Open.
Djokovic dan Nadal bertemu untuk kali ke-37 saat berhadapan pada laga final US Open 2013.

Djokovic harus berjuang keras untuk menembus pertahanan Nadal yang bagus. Dia juga gagal memanfaatkan keuntungan setelah berhasil mencuri set kedua. Nadal, yang baru memulai musim ini pada Februari setelah absen sekitar tujuh bulan karena cedera lutut, akhirnya keluar sebagai pemenang.

5. Tommy Haas vs John Isner 7-5, 7-6(4), 4-6, 6-7(10), 10-8, babak ketiga Roland Garros.
Dibandingkan empat pertandingan lainnya, ini adalah satu-satunya laga yang mempertemukan dua pemain yang sama-sama berada di luar The Big Four.

Haas yang sudah berusia 35 tahun menunjukkan kekuatan fisik dan mental luar biasa sepanjang pertandingan. Petenis Jerman ini harus bermain empat jam 37 menit untuk memenangi laga ini.

"Ini gila," kata Haas. "Ini adalah pertandingan naik turun dengan tak banyak (kesempatan) berpikir di antaranya. Dia mendapat match point pada kedudukan 4-5, dan entah bagaimana saya selamat. Pertandingan berlangsung maju mundur. Ini jelas jadi salah satu pertandingan terbaik untuk dilihat, sudah pasti."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satoru Ingin Naturalisasi Pemain di Timnas Putri, Claudia Siap Belajar

Satoru Ingin Naturalisasi Pemain di Timnas Putri, Claudia Siap Belajar

Timnas Indonesia
Harga Tiket Persib Vs Madura United di Final Championship Series Liga 1

Harga Tiket Persib Vs Madura United di Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Gregoria Fokus Jaga Fisik dan Mental Jelang Olimpiade Paris 2024

Gregoria Fokus Jaga Fisik dan Mental Jelang Olimpiade Paris 2024

Badminton
Irak Jalani Persiapan Singkat, Kans Timnas Indonesia Ambil Peluang

Irak Jalani Persiapan Singkat, Kans Timnas Indonesia Ambil Peluang

Timnas Indonesia
Tekad Apriyani/Fadia Naik Podium Sebelum Olimpiade Paris 2024

Tekad Apriyani/Fadia Naik Podium Sebelum Olimpiade Paris 2024

Badminton
Tanggapan Filipina Satu Grup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Tanggapan Filipina Satu Grup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Liga Indonesia
Final Championship Series Liga 1, Pesan Passos Soal Mentalitas Kiper Persib

Final Championship Series Liga 1, Pesan Passos Soal Mentalitas Kiper Persib

Liga Indonesia
Ketika Media Vietnam Sorot STY Tertawa Usai Drawing Piala AFF 2024

Ketika Media Vietnam Sorot STY Tertawa Usai Drawing Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Final Liga Europa, Bayer Leverkusen Serba Bisa, Atalanta Pilih Berani

Final Liga Europa, Bayer Leverkusen Serba Bisa, Atalanta Pilih Berani

Liga Lain
Respons Pelatih Persib Lakoni Final Leg Satu di Kandang, Keuntungan atau Kerugian?

Respons Pelatih Persib Lakoni Final Leg Satu di Kandang, Keuntungan atau Kerugian?

Liga Indonesia
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Atalanta Vs Bayer Leverkusen

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Atalanta Vs Bayer Leverkusen

Liga Lain
Persib Vs Madura United, Bojan Hodak Ungkap Kondisi Pemainnya

Persib Vs Madura United, Bojan Hodak Ungkap Kondisi Pemainnya

Liga Indonesia
Final Liga Europa, Xabi Alonso Tahu Cara Kalahkan Atalanta

Final Liga Europa, Xabi Alonso Tahu Cara Kalahkan Atalanta

Liga Lain
Final Championship Series Liga 1, Duel Pemain Kunci Kedua Tim

Final Championship Series Liga 1, Duel Pemain Kunci Kedua Tim

Liga Indonesia
Madura United ke Final adalah Takdir Tuhan

Madura United ke Final adalah Takdir Tuhan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com