HONGKONG, KOMPAS.com - Sadar akan usia yang tak lagi muda, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro mengaku butuh usaha ekstra untuk menjaga staminanya sebagai atlet. Hampir menginjak usia kepala tiga, pemain kelahiran Surabaya, 7 Juli 1984 ini masih menjadi salah satu andalan Merah Putih di berbagai turnamen internasional.
"Di usia sekarang ini, saya harus ekstra giat menjaga stamina dengan cara mengatur pola istirahat, mengatur asupan makanan dan nutrisi, banyak
stretching. Pokoknya harus lebih me-
maintain semua," ucap Sony di Stadion Hongkong Coliseum, Kamis (21/11/2013), kepada
badmintonindonesia.org.
Yakin akan kemampuan diri sendiri dan bisa menikmati permainan adalah dua hal yang dirasa Sony sebagai senjata untuk dapat bersaing di tengah gempuran pemain-pemain muda. Bahkan, Sony menyatakan siap jika ia dipercaya untuk mewakili Indonesia di ajang Olimpiade 2016, di Rio de Janeiro, Brasil.
Pada turnamen Hongkong Open Superseries 2013, Sony menjajaki babak perempat final usai membalas kekalahan dari Ajay Jayaram, dengan 21-18, 21-12. Pada pertemuan sebelumnya di Indonesia Open Superseries Premier, Juni lalu, Sony takluk di tangan pemain asal India tersebut.
"Waktu itu, saya merasa permainan masih kurang bagus. Sekarang saya lebih yakin, tidak ada keraguan dan
enjoy dalam bertanding. Saya juga main lepas saja, dan konsentrasi," kata Sony mengungkapkan rahasia kemenangannya atas Jayaram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.