Tapi tahukah Anda, menjadi pelari ternyata bukanlah impian sprinter 27 tahun tersebut. Saat masih kecil, Felix memimpikan suatu saat akan menjadi pebasket. Tapi saat duduk di bangku SMA, dia mulai menyukai lari, yang akhirnya jadi pilihan kariernya.
Felix berhasil mencuri perhatian banyak orang saat meraih medali perak pada Olimpiade 2004, ketika masih berusia 18 tahun. Sejak itu, ia tak pernah absen menyumbang medali bagi AS pada turnamen-turnamen internasional.
"Saya melepaskan impian untuk menjadi pebasket dan mengejar mimpi jadi pelari. Tapi saya masih suka menonton pertandingan basket," aku Felix yang datang ke Indonesia untuk menghadiri launching Nike Store di mall FX, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2013).
Pebasket Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, adalah idola Felix. Meskipun kini Felix tak bersentuhan langsung dengan dunia basket, ia mengaku banyak belajar dari Bryant. "Dia adalah pebasket yang sangat hebat dan setiap orang bisa melihat passion-nya terhadap basket. Saya ingin jadi atlet yang seperti itu."
Felix mengaku, pencapainnya di Olimpiade 2012 adalah yang terbesar dalam kariernya. Dia meraih tiga medali emas dari nomor 200 meter, estafet 4x100 meter, dan estafet 4x400 meter.
"Iya, itu adalah kesuksesan terbesar saya. Sementara pada Olimpiade sebelumnya, di Beijing, saya hanya mendapat perak untuk nomor lari 200 meter. Saya rasa hal tersebut merupakan hal yang paling saya sesali karena seluruh masyarakat Amerika berharap banyak dari saya," aku Felix yang juga meraih emas dari nomor estafet 4x400 meter di Beijing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.