"Mereka pebalap paling top di Indonesia, bahkan ada yang pernah menjadi juara. Pada dasarnya mereka sudah cepat. Sebelumnya mereka membalap dengan motor bebek. Kali ini mereka membalap dengan motor 600cc yang berbeda bobot dan setting-nya. Mereka punya bakat, hanya pengalaman saja yang kurang," terang Katou.
Para pebalap muda ini juga dituntut untuk lebih bertanggung jawab dengan mencatat setiap perkembangan atau masalah yang mereka alami dengan motor.
"Target, mereka yang tentukan sendiri, tapi tetap kami bimbing. Kalau sudah bisa melewati target, nanti dia akan menulis target baru. Setiap masalah pada motor juga harus mereka catat. Masalah kecil yang bisa mereka atasi, harus dikerjakan sendiri."
"Kami ingin mengubah kebiasaan mereka. Kalau dulu, semuanya dilakukan staf. Sekarang, mereka juga harus ikut bertanggung jawab pada motor mereka. Hasilnya terbukti. Setting yang biasanya membutuhkan waktu satu jam, bisa selesai dalam setengah jam," kata koordinator YRA divisi motorsport, Saiful Anwar.
Salah satu pebalap, Sudarmono, membenarkan hal tersebut. "Latihan ini bertujuan untuk mencari settingan yang pas untuk kami. Apa-apa yang harus diubah jadi lebih tahu. Kalau dulu, saya biasanya bilang 'motornya enggak enak' tapi enggak tahu masalahnya di sebelah mana. Sekarang, kami diajari satu persatu. Apa yang diubah dari motor selalu dicatat."
"Dari data yang ada, kami bisa mengambil kesimpulan sendiri. Hasilnya memang terlihat nyata. Semakin pas settingnya, catatan waktu saya semakin membaik," tandas Sudarmono yang berhasil mencapai target yang ia buat sendiri. Kemarin, Sudarmono mencatat waktu 33,3 detik dan menargetkan 32,8 detik untuk hari ini. Ia berhasil melampaui targetnya, mencatat waktu 32,6 detik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.