Dalam lomba yang berlangsung di Stadion Olimpik Helsinki pada 1938 tersebut, pelari Abraham Tokazier dinyatakan berada di urutan keempat, meski foto finis menunjukkan ia paling pertama menyentuh garis akhir.
Foto tersebut dimuat dalam media lokal pada keesokan harinya.
Pihak federasi menyebut tindak manipulasi itu merupakan hal yang memalukan dan menyalahi prinsip dasar olahraga. Ketua federasi, Vesa Harmaakorpi, menyebut pihaknya meminta maaf kepada Tokazier ataupun keluarganya yang telah menderita selama ini.
Keputusan tersebut diambil setelah selama bertahun-tahun kelompok hak-hak Yahudi menuntut perubahan hasil yang memperlihatkan kemenangan Tokazier.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.