Sepekan sebelum US Open mulai, Sharapova muncul sebagai bintang media karena beberapa hal. Yang pertama adalah kabar seputar rencananya mengganti nama Sharapova menjadi Sugarpova, khusus sepanjang US Open berjalan. Penggantian nama ini berkaitan dengan promosi merek permen yang diproduksi petenis Rusia tersebut.
Tentu saja ide ini langsung mendapat kritik dari banyak pihak, termasuk para komentator yang akan menyiarkan US Open. Salah satunya adalah Barry Millns, komentator untuk Sky. "Saya akan merasa tidak nyaman menyebut dia 'Sugarpova'. Bagaimana kalau seseorang lalu memutuskan memanggil dirinya 'Barcalys Bank'. Ini salah.
"Saya rasa tidak akan ada broadcaster yang membiarkan komentator menyebut dia dengan nama itu. Ini iklan produk yang sangat mencolok. Jika ini sampai terjadi dan dia menang, apakah ini akan tercatat dalam rekor kemenangan Maria Sharapova?" ucap Millns.
David Mercer, komentator untuk BBC dan Eurosport, mengungkapkan hal serupa. "Saya tidak akan mengucapkan 'Sugarpova'. Menurut saya, konyol kalau pemain mengubah nama mereka hanya selama dua minggu turnamen."
Kabar seputar penggantian nama ini pertama diberitakan oleh The Times. Tidak ada kelanjutan seputar penggantian nama tersebut, karena pihak US Tennis Association juga tidak menerima aplikasi pendaftaran yang berisi penggantian nama.
Dikabarkan, ide ini berasal dari pembicaraan Sharapova dengan agennya, IMG. Tetapi, pihak agen kemudian menyatakan tidak ada lagi pembicaraan tentang rencana tersebut, alias batal.
Sehari setelah kabar penggantian nama tersebut, muncul berita yang menyatakan Sharapova mundur dari US Open karena cedera bahu. Ini adalah cedera sama yang membawanya menjalani operasi pada akhir 2008, dan harus meninggalkan tenis hingga Mei 2009.
Direktur US Open, David Brewer, mengeluarkan pernyataan resmi seputar mundurnya Sharapova. "Maria menginformasikan kepada kami bahwa dia tidak akan bisa bermain di US Open tahun ini karena cedera bahu kanan, dan mundur dari turnamen. Kami berharap dia bisa segera pulih dan menantikannya kembali ke New York, tahun depan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.