Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapat Marquez dan Bradl tentang Moto2

Kompas.com - 30/07/2013, 11:40 WIB
KOMPAS.com — GP Amerika Serikat yang digelar di Laguna Seca, 21 Juli lalu, menghadirkan banyak kisah menarik. Salah satunya adalah naik podiumnya dua juara Moto2 secara bersamaan, Marc Marquez dan Stefan Bradl, di posisi satu dan dua. Marquez adalah juara Moto2 2012, sementara Bradl menjadi juara pada 2011.

Bagi Bradl, Laguna Seca adalah sirkuit penuh sejarah. Di sini, pebalap Jerman tersebut berhasil meraih pole position yang diikuti podium untuk kali pertama sejak naik ke kelas MotoGP pada awal 2012.

Penampilan dua pebalap muda ini sangat berbeda dengan Toni Elias saat kembali ke MotoGP setelah juara Moto2 2010. Pebalap Spanyol tersebut tercecer di urutan 15 klasemen akhir.

Bradl, yang menggantikan Elias di LCR Honda pada 2012, menutup musim pertamanya di MotoGP dengan berada di peringkat delapan. Marquez lebih fantantis. Rookie tahun ini tersebut melejit bersama Repsol Honda dan kini tengah memimpin klasemen sementara.

"Bagi saya, (awalnya) lebih sulit untuk mempelajari MotoGP dibanding Marc. Saya rasa, Anda tidak bisa menemukan bakat seperti Marc setiap lima menit," kata Bradl tentang Marquez.

Bradl dan Marquez sama-sama menjalani dua musim di Moto2 dan tidak sempat merasakan balapan kelas 250cc. Di Moto2, semua pebalap menggunakan mesin empat tak Honda, dengan spesifikasi yang sama. Sejak 2010, kelas ini menggantikan 250cc yang menggunakan motor dua tak.

"Saya rasa, Moto2 adalah cara yang benar (untuk ke MotoGP). 250 adalah kelas yang bagus, tapi Moto2 adalah kejuaraan yang bagus. Menurut saya, Moto2 adalah sekolah yang bagus untuk ke MotoGP. Moto2 baru berumur tiga tahun. Tetapi, ini adalah jalan untuk maju (ke MotoGP)," papar Bradl.

Marquez punya pendapat yang hampir sama. "Saya tidak pernah turun di kelas 250cc, jadi tidak bisa mengatakan Moto2 lebih baik atau buruk. Tetapi, saya rasa (Moto2) adalah kategori yang bagus karena Anda mengendarai motor dengan mesin empat tak. Jadi, saat naik ke MotoGP, akan lebih mudah."

"Contohnya, sewaktu naik dari 125cc ke Moto2, saya agak kesulitan dengan sistem pengereman mesin empat tak."

"Saat naik ke MotoGP, Anda harus mengerti bagaimana mengendarai motor dengan semua sistem elektroniknya. Tapi berat motor, mesin empat tak, dan hal lainnya serupa dengan Moto2. Jadi, untuk saya (Moto2) lebih baik (dari 250cc)," aku rider yang juga juara 125cc pada 2010.

Selain Marquez dan Bradl, pebalap MotoGP saat ini yang pernah membalap di Moto2 antara lain Bradley Smith, Andrea Iannone, Aleix Espargaro, Karel Abraham, Claudio Corti, dan Yonny Hernandez.

Scott Redding saat ini memimpin klasemen Moto2, diikuti Pol Espargaro di posisi dua. Keduanya diprediksi akan naik ke MotoGP pada musim depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

Timnas Indonesia
Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Indonesia
Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Liga Inggris
Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Liga Inggris
Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Liga Indonesia
Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Liga Italia
Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Timnas Indonesia
Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Liga Inggris
Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Liga Italia
Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Liga Indonesia
AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai 'Nopetegui'

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai "Nopetegui"

Liga Italia
Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com