Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Calon Kuat Juara Dunia MotoGP 2013

Kompas.com - 17/07/2013, 16:00 WIB
CALIFORNIA, KOMPAS.com — GP Amerika Serikat akhir pekan ini diwarnai dengan beberapa tanda tanya, seperti apakah Jorge Lorenzo akan ikut balapan. Lalu soal Dani Pedrosa, yang meskipun menyatakan siap bersaing lagi, masih belum ada pernyataan resmi dari Honda seputar kehadirannya di Laguna Seca.

Satu hal yang sudah pasti jelang balapan yang hanya memainkan kelas primer ini adalah munculnya lima pebalap yang jadi calon terkuat untuk menjadi juara dunia di akhir musim.

Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Cal Crutchlow, dan Valentino Rossi adalah lima pebalap yang saat ini menguasai papan atas klasemen, dan masing-masing sudah mengumpulkan poin di atas 100.

Marquez memimpin dengan 138 poin, "hanya" unggul 37 poin dari Rossi di posisi lima dengan 101 poin. Sementara Rossi unggul 27 angka dari Andrea Dovizioso yang kini menempati posisi enam.

Absennya Lorenzo dan Pedrosa pada GP Jerman akhir pekan kemarin membuat persaingan "fast five" memanas.

"Ini bagus. Sangat menarik," ucap Rossi yang pernah tujuh kali menjadi juara dunia di kelas primer. "Lima itu angka yang besar. Kelimanya sangat cepat dan kuat, dengan pengalaman yang cukup untuk menjadi kuat di semua lintasan. Kami punya motor-motor terbaik, saya rasa."

"Jadi sekarang kami jarus melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Akan sangat menarik kalau kami semua hanya berselisih 10 poin."

Marc Marquez yang pekan lalu menjuarai GP Jerman mengungkapkan hal yang sama. "Lima pebalap dengan selisih 37 poin ini akan sangat menarik dan bagus untuk kejuaraan. Bagi saya, semakin banyak pebalap yang jadi pesaing akan semakin bagus, jadi saya bisa belajar lebih lagi," aku pebalap 20 tahun yang murah senyum ini.

Dari lima pebalap tersebut, kredit khusus layak diberikan kepada Crutchlow. Dia adalah satu-satunya pebalap yang tidak berasal dari tim pabrikan.

Namun, soal kemampuan, jangan ragukan pebalap Inggris tersebut. Terakhir di Jerman, dia berhasil memenangi persaingan ketat melawan Rossi dan akhirnya finis kedua.

Crutchlow yakin, terlalu sulit untuk memprediksi siapa juara dunia tahun ini. "Ini masih belum jelas. Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi pada pekan depan (GP AS). Saya tidak sedang melihat gelar juara dunia, saya ingin naik podium sebanyak mungkin dan memenangi balapan."

Klasemen sementara

1

Marc Marquez

Repsol Honda Team

138

2

Dani Pedrosa

Repsol Honda Team

136

3

Jorge Lorenzo

Factory Yamaha Racing

127

4

Cal Crutchlow

Monster Yamaha Tech 3

107

5

Valentino Rossi

Factory Yamaha Racing

101

6

Andrea Dovizioso

Ducati Team

74

7

Stefan Bradl

LCR Honda

64

8

Alvaro Bautista

Go&Fun Honda Gresini

58

9

Nicky Hayden

Ducati Team

57

10

Aleix Espargaro

Power Electronics Aspar

52

11

Bradley Smith

Monster Yamaha Tech 3

51

12

Michele Pirro

Ducati Test Team/Pramac Racing

36

13

Andrea Iannone

Energy T.I. Pramac Racing

24

14

Randy De Puniet

Power Electronics Aspar

19

15

Hector Barbera

Avintia Blusens

18

16

Danilo Petrucci

Came IodaRacing

15

17

Colin Edwards

NGM Mobile Forward Racing

13

18

Ben Spies

Ignite Pramac Racing

9

19

Yonny Hernandez

Paul Bird Motorsport

6

20

Claudio Corti

NGM Mobile Forward Racing

5

21

Michael Laverty

Paul Bird Motorsport

3

22

Karel Abraham

Cardion AB Motoracing

3

23

Bryan Staring

Go&Fun Honda Gresini

2

24

Javier del Amor

Avintia Blusens

1

25

Hiroshi Aoyama

Avintia Blusens

1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com