Baca juga: Semangati Karyawan, Perusahaan Ini Rekrut Cheerleader Cantik
JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemangku kepentingan olahraga cheerleading di Indonesia menantikan perhatian pemerintah.
Pasalnya, olahraga ini sudah kian menunjukkan prestasi-prestasi yang bisa dikatakan membanggakan.
Cheerleading atau olahraga pemandu sorak yang berkembang mulai dari sisi lapangan antara lain basket maupun futsal.
Pada akhir 2016, Komite Olimpiade Internasional telah mengumumkan secara resmi bahwa cheerleading adalah olahraga.
Olahraga ini dianggap menampilkan gerak tubuh luar biasa.
Untuk mencapai gerakan-gerakan ini secara sempurna, atlet cheerleading membutuhkan koordinasi.
Istilah pada gerakan-gerakan itu adalah lifts, twrils, dan menari berpindah dari satu posisi ke posisi lain.
Prestasi
Di Indonesia, olahraga cheerleading berada di bawah naungan Federasi Cheerleading Seluruh Indonesia (FCSI).
Terkini, pada Kejuaraan Cheerleading Junior Asia (AICC) 2019, atlet-atlet Indonesia meraih 1 medali perak dan 1 medali perunggu.
Pada AICC 2019, para atlet Indonesia tergabung dalam tim.
Tim Cheerleading Milky Way di kategori Junior I (7-12 tahun) meraih perak.
Lantas, Tim Sixer merebut perak di kategori Junior 2 (12-18 tahun).
"Ini adalah pencapaian terbesar Indonesia di Kejuaraan Junior Asia ini," kata Ketua Umum FCSI Oki Trihartomo mengomentari pencapaian di Takasaki City, Jepang, pada Minggu (12/5/2019).
Pencapaian 1 perak dan 1 perunggu, menurut Oki, adalah modal tersendiri bagi Indonesia untuk menyambut Kejuaraan Dunia Cheerleading (CWC).
Perhelatan kali ke-10 itu dilaksanakan pada November 2019.
Melihat fakta tersebut, Ketua Bidang Pengembangan Organisasi FCSI Ardiyansyah Djafar mengatakan,"Cheerleading memiliki potensi besar."
Menurut Ardiyansyah, pihaknya sudah melakukan pembinaan target prestasi.
Pembinaan ini dimulai sejak usia dini.
"Kami juga melakukan pembinaan organisasi yang rapi," imbuhnya.
Lantaran upaya-upaya itu, kata Ardiyansyah, pihaknya berharap pemerintah memberikan perhatian dan dukungan kepada olahraga cheerleading.
Hingga kini, respons dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait permohonan audiensi kepada Menteri Imam Nahrawi belum diperoleh FCSI.
Padahal, permohonan sudah diajukan sejak 13 Juni 2019.