Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Mau Memikirkan Pendidikan Atlet Pribumi?

Kompas.com - 02/08/2019, 23:43 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Perbedaan pandangan soal sponsor pada Audisi Umum Bulu Tangkis menunjukkan bahwa belum ada kesepakatan soal kepastian pendidikan melalui jalur olahraga.

Setelah melalui rapat koordinasi lintas kementerian, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis merupakan kegiatan yang mengeksploitasi anak dengan melibatkan citra merek Djarum sebagai perusahaan rokok.

KPAI bahkan mengeluarkan 6 kesepakatan yang mereka capai bersama Kemenko PMK, Kemenpora, Kemenkes, Bappenas, dan BPOM yang mendorong agar dihentikannya penggunaan nama "Djarum" sebagai sponsor kegiatan audisi umum bulu tangkis tersebut.

"Mau tidak mau harus berubah nama karena di sini detail sekali dalam peraturannya. Jangankan nama, warna saja yang menyerupai sudah harus dihapus, tidak boleh," ujar Sitti Hikmawatty selaku anggota KPAI.

Pihak sponsor melalui Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menolak tuduhan pihaknya melakukan eksploitasi anak karena tidak ada unsur pemaksaan.

Yoppy menekankan bahwa Djarum Foundation selalu mematuhi hukum yang berlaku.

Yoppy menyebut ada perbedaan dengan PT Djarum dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation.

Sebenarnya model pembinaan seperti audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis ini merupakan alternatif dari sistem bonus yang dianggap tidak bisa mendongkrak prestasi dalam jangka panjang.

Bakat-bakat usia muda dikumpulkan dalam kamp pelatihan, menimba ilmu olahraga, berlatih secara benar dan sistematis serta yang terpenting mendapat kesempatan untuk bertanding ke mana pun.

Sejak 2006, Bakti Olahraga Djarum Foundation menggunakan cara penjaringan bakat pemain bulu tangkis masa depan melalui kegiatan audisi.

Para calon peminat yang ingin mengembangkan karier bersama PB Djarum ikut dalam persiangan yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai kota.

Mereka yang lolos kemudian bergabung dengan para atlet PB Djarum yang lebih dulu bergabung di pemusatan latihan pemain di jati, Kudus.

Di "kawah candradimuka" ini para pemain saling bersaing untuk lebih merebut masa depan mereka sebagai pemain kelas dunia.

Mereka mengikuti pertandingan dari tingkat dasar hingga layak untuk dikirim mengikuti turnamen-turnamen di luar negeri.

Yoppy Rosimin mengaku bahwa membentuk seorang dari dasar hingga menjadi pemain yang siap bersaing di luar negeri bukan hal yang murah.

"Tidak sampai milyaran, tetapi cukup besar karena juga untuk pembiayaan bertanding ke turnamen di luar negeri," lanjut Yoppy.

Pihak PB Djarum juga menyediakan beasiswa pendidikan dengan menyalurkan para peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis yang lolos ke Kudus untuk tetap mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah umum seputaran Jati, Kudus.

Bukan membedakan, namun ajang Audisi Umum ini jelas sangat membantu para calon pemain pribumi yang berasal dari keluarga ekonomi pas-pasan.

Banyak orang tua pemain yang memang sangat berharap anaknya lolos audisi untuk meringankan beban biaya untuk perkembangan prestasi.

Dalam setiap final Audisi Umum di GOR Jati, Kudus dengan mudah ditemukan orang tua yang datang jauh-jauh dari pelosok Kalimantan, Sulawesi untuk menggunakan jalan darat mengantar anaknya mengejar impian ke Kudus.

Mereka bahkan rela menginap di mana pun selama menetap di Kudus dan tidak sungkan untuk menerima bantuan materi dari mana pun saat berada di sana.

 

Sebanyak 64 pebulutangkis muda dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, bakal bertarung pada hari terakhir Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Arie Lasut, Senin (7/5). Sebanyak 64 pebulutangkis muda dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, bakal bertarung pada hari terakhir Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Arie Lasut, Senin (7/5).

Pemahaman bahwa membentuk atlet memang butuh waktu panjang dna biaya besar inilah yang kadang tidak dipahami mereka yang tak pernah berkecimpung pada pembinaan olahraga.

Beasiswa pendidikan untuk atlet berprestasi saja bukan pilihan utama ketimbang pemberian bonus usai berprestasi.

Atlet yang ingin mengembangkan karier olahraga sekaligus pendidikan mereka seringkali kesulitan mendapatkan sponsor.

Seorang atlet renang DKI, Adityastha Rai bahkan lebih mudah mendapatkan sponsor pendidikan dari luar negeri ketimbang dukungan dari dalam negeri hanya karena cabang olahraga yang bersangkutan.

Perbedaan cabang olahraga terkadang menjadi hal pertimbangan dikaitkan dengan kepentingan calon penyandang dana beasiswa. Termasuk Djarum Foundation yang memang lebih inin berasosiasi dengan olahraga bulu tangkis.

Padahal kesamaan pandangan tentang masa depan olahraga Indonesia seharusnya mengabaikan perbedaan cabang olahraga ini.

Pihak Djarum Foundation tetap berharap akan ada titik temu antara mereka dengan KPAI.

"Kami tetap pada rencana untuk menggelar Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis ini di beberapa kota termasuk Kudus. Tentu tetap berkoordinasi dengan kepala daerah di kota-kota tersebut," kata Budi Darmawan dari Djarum Foundation.

"Soal perbedaan materi seperti apakah penggunaan nama itu berkonotasi tertentu akan kita bicarakan dengan pihak KPAI."

Yoppy Rosimin sendiri menekankan tidak ingin pihak Djarum disebut sebagai pelanggar hukum.

"Kalau memang audisi ini dilarang, kami akan berhenti. Namun kalau tidak ada pertentangan dan ada dukungan, ya kami akan jalan terus," katanya kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com