Pembangunan Stadion Manahan Mendekati Rampung, Ini Larangan bagi Penonton

SOLO, KOMPAS.com - Jika tidak aral melintang, pembangunan Stadion Manahan di Solo mendekati rampung.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menurut warta laman antaranews.com hari ini mengatakan pembangunan itu sudah menyentuh 80 persen selesai.

"Diperkirakan selesai September 2019," tuturnya.

Hadi menambahkan, persis pada 9 September 2019, stadion itu akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

"Soft launching-nya bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional," imbuhnya.

Hadi lebih lanjut mengatakan, penyelesaian secara total diperkirakan selesai akhir 2019.

Penyelesaian tahap akhir itu meliputi landscape dan drainase.

"Diperkirakan, Stadion Manahan baru bisa digunakan awal 2020," katanya lagi.

CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM Feby Eka Putra saat menarik tangan Aji Kusuma, usai pemain bernomor punggung 25 gagal membobol pertahanan Ade Chandra dalam laga antara Persis Solo Vs Timnas U-19 Indonesia, di Stadion Manahan, Solo, pada Senin (28/5/2018).

Baca juga: Sistem Pencahayaan Stadion Manahan Lebih Canggih Dibanding Luzhniki

Kini, Stadion Manahan berkapasitas 25.000 penonton.

Stadion ini menjadi markas klub sepak bola Persis Solo.

Proses konstruksi stadion ini dimulai pada 1989.

Lantas, stadion dibuka pada 1998.

Sejatinya, renovasi besar-besaran stadion ini dimulai lagi pada 2018.

Harapannya, renovasi ini bakal membuat Stadion Manahan menjadi salah satu stadion megah di Indonesia.

Kementerian PUPR Rendering Stadion Manahan Solo

Rp 301 miliar

BolaSport.com/Muhammad Shofii Sugiarto, penyandang disabilitas yang berjualan di area halaman Stadion Manahan, Solo ketika digelar babak perempat final Piala Presiden 2018 pada 3-4 Februari 2018.

Baca juga: 19 Pemain Persis Solo Tes Fisik di Stadion Manahan

Sementara itu, FX Hadi Rudyatmo berharap agar masyarakat menjaga Stadion Manahan.

"Jangan sampai rusak hanya gara-gara ulah suporter," katanya menekankan.

Pada stadion berbiaya pembangunan Rp 301 miliar ini, Hadi berpesan kepada para suporter membangun lima budaya hidup.

"Bangun budaya gotong-royong, memiliki, merawat, menjaga, serta mengamankan," katanya.

Hadi juga melarang agar suporter tidak melakukan hal ini selama menonton di Stadion Manahan.

"Jangan berdiri di atas kursi, jangan joget di atas kursi, nanti sempal kabeh (rusak semua)," pungkas Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.