KUPANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), Johanes Asadoma, optimistis dengan peluang Indonesia dalam ajang Kejuaraan Dunia Tinju Piala Presiden 2019.
Dia mengatakan bahwa tiga petinju Indonesai diprediksi meraih emas dalam Piala Presiden ke-23 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Johanes, tiga petinju itu berasal dari Grup A. Tim Indonesia yang mengikuti kejuaraan tinju dunia itu terbagi dalam tiga grup yakni Grup A, Grup B dan Grup C.
Johanes menyebut, tiga petinju itu yakni Hasanah Huswatun dari kelompok putri dan dua petinju pria, Kornelis Kwangu Langu dan Mikael Mustika.
Sementara itu untuk grup Indonesia B dan Indonesia C, tidak diandalkan meraih emas.
Baca Juga: Wakil Indonesia Melaju ke Semifinal Kejuaraan Tinju Piala Presiden
“Tentunya memang kami tidak punya target untuk Grup B dan C,” kata Johanes kepada sejumlah wartawan, Kamis (25/7/2019).
Pada babak penyisihan, lanjut Johanes, Hasanah Huswatun menang atas Kaihatu Gresia dari dari tim Indonesia B dengan skor 5-0.
Begitu juga Kornelis Kwangu Langu menang dengan skor 5-0 melawan Dura Nicky dari tim Indonesia C, dan Michael Mustika.
Untuk diketahui, sebanyak 138 petinju dari 28 negara, termasuk Indonesia, ikut bertanding dalam kejuaraan tinju internasional itu.
Hingga Rabu (24/7/2019), tim Indonesia menempatkan wakilnya pada babak semifinal kelas 69 kilogram.
Pada perempat final, Samada Saputra meraih kemenangan telak atas petinju Singapura, Valco Tan Jun Yua.
Baca Juga: Mantan Juara Dunia Tinju Tewas Kecelakaan
Samada, yang memperkuat tim Indonesia A, menang telak atas Valco dalam pertarungan tiga ronde.
Samada menang telak dengan angka 5-0. Dalam pertandingan itu, Samada mendominasi pertandingan dengan melancarkan pukulan bertubi-tubi ke arah wajah dan badan Valco.
Namun petinju lainnya asal Indonesia yakni Mario Blasius Kali yang turun di kelas 58 kilogram, justru kalah angka dari petinju Swami Neeraj asal India.
Sementara itu pada kelas 46 kilogram putra, kemenangan diraih petinju dari tim Indonesia A, Kornelis Langu. Menghadapi Nicky Dura dari tim Indonesia C, Kornelis meraih kemenangan 5-0.
Sedangkan pada bagian putri, Ngongo Erniati gagal melangkah ke babak selanjutnya. Petinju asal NTT yang turun di kelas 60 kilogram itu harus mengakui lawan asal Italia, Francesca Martusciello. Ngongo kalah telak 0-5.
Sementara itu di kelas 64 kilogram, Huswatun Hasanah yang memperkuat tim Indonesia A melangkah ke babak selanjutnya. Dia menundukkan Gresia Imanuel P Kaihatu dari tim Indonesia B.
Partandingan tinju internasional yang digelar secara terbuka di Lapangan Gorontalo di Jalan Pantai Pede Kilometer 5 Labuan Bajo.
Ketua Pertina, Brigjen Pol Johni Asadoma, mengatakan bahwa kegiatan tinju internasional itu akan digelar selama enam hari yakni 22-28 Juli 2019.
Menurut Johni, Indonesia menurunkan 3 tim yakni tim A yang berjumlah 13 petinju, kemudian tim B 10 petinju dan tim C 10 petinju.
Untuk tim A, lanjut Johni, merupakan tim inti dari Indonesia, yang saat ini sedang melaksanakan Pelatnas di Kupang dalam rangka SEA Games.
Baca Juga: Kini, 31 Negara Ikut Kejuaraan Tinju Piala Presiden
Sedangkan tim B, merupakan tim lapis kedua yang saat ini sedang mengikuti Pelatnas di Bogor.
"Kemudian, tim C khusus tim dari NTT yang mewakili Indonesia," ujar Johni.
Kejuaraan tinju dunia ini, direncanakan akan mempertandingkan 14 kelas, yang terbagi menjadi 8 kelas putra dan 6 kelas putri.
Johni menyebut, ini sejarah bagi provinsi NTT, karena baru pertama menggelar pertandingan internasional tinju amatir.
Johni menyebut, alasan digelar tinju internasional di NTT, karena untuk mempromosikan pariwisata di Labuan Bajon dan sekitarnya.
Pihaknya juga mau menunjukkan ke dunia internasional bahwa NTT juga bisa menyelenggarakan event besar di arena tinju.
"Kita harapkan, dengan kegiatan tinju ini, untuk membangkitkan minat pemuda pemuda, anak-anak dan remaja supaya mereka termotivasi mengikuti olahraga tinju," kata Johni.
"Kami mohon doa seluruh masyarakat Indonesia dan NTT agar kegiatan ini berjalan aman dan lancar," pungkas Johni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.