Grup musik asal Bandung itu mengaku senang dipercaya oleh penyelenggara turnamen untuk ambil bagian dalam penyelenggaraan Indonesia Open tahun ini.
"Kami senang sekali dipercaya mengisi acara di sini," kata Yovie Widiyanto, personel Kahitna.
Baca juga: Akhir Pekan, Antrean Penonton Indonesia Open 2019 Meluber ke Jalan
"Ada tantangan berbeda, terutama soal sound, tetapi kami tetap menyikapi dengan gembira karena ini sebuah kehormatan," tuturnya lagi.
Selain Kahitna, penyanyi lain yang juga turut serta di antaranya Sheryl Sheinafia, Nidji, serta sejumlah band manggung di bagian luar Istora.
Aneka jajanan dan tempat nongkrong
Area bazaar yang berlokasi di luar Istora Senayan ini menjadi lokasi yang menarik bagi pengunjung karena pengunjung bisa memanjakan diri dengan jajanan dari berbagai macam tenant yang ada.
Bukan hanya tenant, tempat untuk beristirahatnya pun biisa dibilang unik.
Ada berbagai macam tempat untuk pengunjung bisa menikmati makanan mereka.
Baca juga: Selain Nonton, Ada Alasan Lain untuk Datang ke Indonesia Open 2019
Ada kursi dan meja berpayung untuk menghindari diri dari sengatan matahari, ada juga puluhan bean bag untuk pengunjung merebahkan diri yang ditempat kan di bawah pepohonan.
Tidak hanya itu, jika pengunjung ingin beristirahat dengan sedikit privasi, ada bilik-bilik yang dilengkapi dengan meja dan stop kontak untuk bersantai setelah menikmati pertandingan sembari mengisi daya ponsel.
Wasit pakai baju adat
Para wasit (umpire) dan hakim garis (line judgeman) yang bertugas pada babak semifinal Indonesia Open 2019 tampak mengenakan pakaian yang berbeda dari biasanya.
Biasanya, wasit dan hakim garis yang bertugas hanya mengenakan kemeja lengan pendek.
Namun, khusus untuk babak semifinal dan final, mereka diminta memakai batik dan lurik.
Pada semifinal hari ini, Sabtu (20/7/2019), wasit tampak mengenakan kemeja batik merah lengan panjang. Sementara itu, hakim garis memakai lurik dan blangkon berwarna biru.
Baca juga: Wasit dan Hakim Garis Indonesia Open 2019 Pakai Baju Tradisional Jawa
Menurut Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Rudyanto, kebiasaan ini sebetulnya sudah dilakukan oleh panitia Indonesia Open sejak 4 tahun lalu.
"Batik tidak jadi masalah dan dapat diterima. Tetapi, wasit tidak boleh memakai topi atau penutup kepala seperti hakim garis karena takut mengganggu pandangan," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.